Aku suka menulis malam, meletakan bintang-bintang semau hayalan, menorehkan kata gelap di ujung terang. Bahkan aku menghias malam, tatkala sunyi menjadi teman, suara hening terasa menenangkan
sembilan puluh ribu kata telah tercipta, mengisi langit malam menutupi udara, makna tertiup angin entah kemana, rasa telah di bopong rembulan kesinggasana. Masih ada ruang tersisa di ujung cakrawala? Sebentar lagi kan penuh dengan barisan kata
Malam telah menjagaku meluapkan dahaga, menjernihkan samudera jiwa hingga mengendapkan logika. Malam ini dan malam nanti, di saat sunyi dan hening yang menggenapi, kan ku tulis tentang gelap yang menerangi hati, tentang sendiri yang memberi arti
Bagan batu di awal waktu