Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menangis Malu pada Gerimis

3 Oktober 2019   11:23 Diperbarui: 3 Oktober 2019   11:46 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerimis mengunjungiku pagi ini, mengetuk pintu hatiku berulang kali. Aku ingin sekedar menghindar dari tatap matanya, tapi setitik kesejukan membungkam niatku untuk melakukanya

Aku sembunyikan tangis dibawah bantal, berharap aroma kesedihan tak tercium barisan awan. Ku tampilkan wajah tegar mengelabui pandangan, tak ingin tangisku menambah muram 

Bila gerimis mendatangiku untuk kesekian kali, kan ku siapkan setangkai kembang sebagai pengalih. Biarlah duka kutanggung sendiri, cukup bantal dan langit kamar sebagai saksi

Aku telah mendustainya, tapi aku tak kuasa membuatnya kecewa. Gerimis biarlah bernyanyi sesuka hatinya, kan ku temani merajut nada dengan hati lara

Bagan batu 3 oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun