Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ih

16 September 2019   07:48 Diperbarui: 16 September 2019   08:01 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingin menangis, menangislah aku. Meraung-raung menatap asap yang masih bergulung-gulung, dada sesak tanpa tahu kemana harus belindung, atau aku harus membongkar gunung?

ingin menangis, menangislah aku. KPK diaduk-aduk tanpa aku mampu menanduk. Kemana pak Jokowi, kemana pendekar pilihan negeri. Dada remuk penuh kecamuk, mau kubawa kemana negeri ini?

Mata pedih oleh asap dari DPR-RI, dada sesak alibat ulah akrobat politik kelas tinggi. Aku hanya ikan teri, menjeritpun siapa peduli, menghirup asap di suapi pedih

Bagan batu 16 september 2019

#di tulis dibawah naungan asap lahir dan batin. Pediiih!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun