Kau dan aku hanya busa rindu dan rindu itu pedih
Malam yang suram Bertahun-tahun berlalu Tetapi, menyisakan pedih dan perih Bagaikan tertusuk duri mawar
Luka tak selamanya berdarah, luka tak darah.lebih mematikan
Meninggalkannya bukan pilihan tepat. Membalutnya juga tak selaly merupakan cara yang tepat
Puisi ini merenungi perjalanan hati yang berduka, mencari cahaya di tengah kegelapan, dan menemukan kekuatan dalam kenangan.
Kehilangan ini adalah musibah terbesar dalam nyata
Termenung duduk sendiri nikmati kopi. Hanya keheningan malam yang menemani.
Sebuah ungkapan akan kelemahan diri dan Tuhan di atas segalanya
Berhentilah mencinta saat kau tau bahwa dia mencintai yang lainkarena cinta satu arah adalah kepedihan...
Semua kan teringgal di suatu waktudimana penyimpan rasa dan katadiam bagaikan monumen senja
Tak bisa kujabarkan, bacalah saja >
Persembahan puisi berjudul "Semoga Lekas Pulih"
Sedih bila di ingat sakit bila dilupakan Kisah pahit masa lalu membebani pikiran setiap waktu
Tidak semua kepedihan berujung pada keterpurukan. Bisa saja ia datang dengan wajah yang berbeda.
Ya..Tuhan ajar aku kuat mengampuni cinta, sebab kasih tidak cemburu
Pernah kah kamu merasa takut akan keadaan yang akan datang ? kalau kamu merasa iya, sama aku juga…
Dulu..... Sekarang..... Maaf..... Kuingin..... Pergilah....
Visi perjuangan anak bangsa terasa dan terlihat dalam nada-nada perjuangan bahkan terekam dari cara para guru mengajarkan cara membaca puisi "Aku".
Sebuah kenangan tentang cinta dan perpisahan