Is, mesin ketik tua tempatmu melarung kata, membongkar ulang tatanan jiwa lewat aksara, kini teronggok beku berselimut debu. Entah menua karena terpaksa tak berguna, atau engkau mulai lelah dengan gaya manualnya
Is, bukankah bunyi itu masih seperti semula, tek tek tek tek tek menguar di langit ingatan. Satu dua gerak jari seirama nalar, bagai tarian jiwa di atas deret kata-kata
Is, hendak di bawa kemana segala bongkahan rindu, bila hatimu masih setia tapi meragu. Coba engkau bertanya pada debu yang menyelimutinya, adakah getaran yang sama ada padanya
Bagan batu 14 september 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!