Di kedua mata wanita itu tergambar aneka peristiwa, rentetan luka yang bersarang menggerogoti jiwa, mengobrak-abrik keteguhan hati mempertahankan setia, mencabik-cabik tanpa sisa gulungan kenangan di rongga terdalam kesadaran
Tikaman kata yang berulang-ulang melumpuhkan rasa, mencabut habis secuil asa yang pernah ia pasrahkan. Wanita itu menggelepar di permadani pengorbanan, setelah semua yang paling berharga menjadi tak bermakna
Mengapa yang berhati suci akhirnya mati dengan membawa perih, kata-kata penyesalan tak jua terlontar, padahal aneka derita telah merajam mendidihkan jiwa. Wanita yang malang di keranda cinta, mengakhiri impian di saat harapan mempermainkanya
Kematian yang tak jua merenggut penderitaan, memarkirkan kesengsaraan beriring hembusan angan di nadi kehidupan. Wanita yang pada matanya penuh cerita tanpa penyesalan, tak pernah berharap cintanya membelah mimpi dan kenyataan
Bagan batu 30 agustus 2019
#kumpulan puisi "satu wanitaku"