Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menjumpai Bayanganmu di Ujung Lorong Semu

26 Agustus 2019   07:32 Diperbarui: 26 Agustus 2019   07:31 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaikan denting jam yang pendulumnya tak pernah ingkar, setia mengingatkan hingga diri lupa akan pengorbanan. Setiqp saat hadir sekedar ucapkan apa kabar, sedih maupun gembira tetap ada, siang dan malam tetap terjaga

Di ujung lorong ku jumpai bayanganmu yang terpacak kaku, wajah penuh kebimbangan karena hatimu bercabang, tak sanggup meneruskan langkah kemana arah hendak di tuju, seakan ini adalah persimpangan jalan yang paling menyakitkan

Hilang sudah wajah ayu yang dulu terbalut angkuh, lenyap di hembus angin segala ingin mencari hati yang lain. Luruh segala penopang tubuh, remuk segala dinding yang menyekat kalbu

Teronggok dalam diam di ujung lorong yang semu, mengurai jejak yang di tinggalkan berurai penyesalan, ulurkan tangan yang bergetar hendak menggapai harapan. "Aku masih jadi pendulum jam pengingat waktu," setia menyapa dan mengingatkanmu, sekedar bertanya apa kabarmu.

Bagan batu 26 agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun