Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mata Bening dari Balik Kawat Berduri

22 Agustus 2019   19:36 Diperbarui: 22 Agustus 2019   19:38 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin hanya kilatan cahaya pemecah rasa., dua bening mata tak berdosa menatap iba, jutaan pinta berharap pada tanya, " tuan, mengapa jalan panjang mesti berkawat duri yang engkau suguhkan?"

Di sepanjang kisah kepedihan manusia, terangkum jelas di butiran air mata yang terkuras, dua mata bening seakan mewakili segala derita, bercerita tanpa perlu bersuara

Mata bening dari balik kawat berduri, hujamkan segala cerita tanpa pasti untuk mengakhiri. Jernih di pandangan tapi penuh derita di kedalaman, seakan mata air yang hampir kering di hantam gersang

Siapa kan beri jawab segala pinta, siapa kan hadirkan pasti setelah keraguan. Derita tlah tergambar di cermin kehidupan, dua mata bening pantulkan segala kata yang muda di pahami

Bagan batu 22 agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun