Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tulisan Kata Hati Mengeja Sunyi

31 Juli 2019   09:55 Diperbarui: 31 Juli 2019   10:19 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jujur harus ku akui, barisan kata telah menyelewengkan makna, tanda baca yang tertera bagai hiasan bisu tak berguna. Mungkin sunyi telah merampas mata hati, menutupi kejernihan dengan selaput tipis yang membingungkan

Ku cari-cari di lemari hati, perbendaharaan kata indah telah tiada, satu dua jejak tertinggal menempel di langit jiwa. Itu tak mencukupi untuk merangkai puisi, itu jauh dari sempurna menyusun makna

Meraung-raung dalam sunyi tapi tak berbunyi, hati seakan kota mati yang tak berpenghuni. Ujaran-ujaran nasihat telah terbang meninggalkan alam, kait-mengkait di atas fatamorgana kehidupan

Tulisan kata hati mengeja sunyi, berharap masih ada sedikit celah ucapkan narasi. Kapan tumbuh tunas baru ribuan makna, kan ku tulis ulang jutaan kata

Bagan batu 31 juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun