Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Seraut Wajah Bidadari Kecilku

14 Juli 2019   20:18 Diperbarui: 14 Juli 2019   20:28 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seraut wajah duka, mata bening berlinangan air mata, menjerit tertahan di reruntuhan peradaban. Tak ada kata yang terlontar, hanya sorot mata yang sudi mengisahkan, betapa pedih jalan hidup yang terbentang

Air mata yang tertumpah dari beranda jiwa, melukiskan betapa aneka peristiwa tlah merampas bahagia, menenggelamkan sekian banyak harapan kedasar jurang tak berdasar. Pedih mungkin sudah jadi isi hati, nestapa itu sudah merampok jiwa yang suci

Seraut wajah bidadari kecilku yang hampir lelah, terpaksa memamah butiran-butiran persoalan yang tak bermata. Sejenak menoleh kebelakang, berharap topan dan badai tak hendak menemukan

Di ujung pena ku tuliskan kisahnya, berharap sang penjaga jiwa sudi menjenguknya. Tak hendak meyuarakan seribu pinta, bukan ingin menyampaikan kepedihan batin. Hanya satu tanya di dalam jiwa, "adakah jalan bahagia di ujung derita"

Bagan batu 14 juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun