Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Mbah Putri nan Awet Senyum

15 Juni 2019   13:47 Diperbarui: 15 Juni 2019   13:58 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mbah putri hanya seorang petani, berangkat sebelum pagi mengaji, banting tulang bercocok tanam, memuliakan alam nan lestari, menyayangi sawah ladang bak anak sendiri

Mbah putri hanya wong ndeso, makan sekedarnya tak pernah neko-neko. Hidup nrimo apa yang di anugerahkan-NYA, tepo seliro jadi panutanya

Mbah putri tak pernah sekolah, tapi hati dan pikiranya penuh hikma dan bijaksana, mendahulukan menolong daripada di tolong, mengutamakan amanah dari khianat

Mbah putri memang wong ndeso,tapi perilakunya lebih mulia dari orang yang berkuasa. Tinggalkan pamrih dahulukan ikhlas, lapangkan dada besarkan legowo

Mbah Putri memang luar biasa.

Bagan batu 15 juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun