Mbah putri hanya seorang petani, berangkat sebelum pagi mengaji, banting tulang bercocok tanam, memuliakan alam nan lestari, menyayangi sawah ladang bak anak sendiri
Mbah putri hanya wong ndeso, makan sekedarnya tak pernah neko-neko. Hidup nrimo apa yang di anugerahkan-NYA, tepo seliro jadi panutanya
Mbah putri tak pernah sekolah, tapi hati dan pikiranya penuh hikma dan bijaksana, mendahulukan menolong daripada di tolong, mengutamakan amanah dari khianat
Mbah putri memang wong ndeso,tapi perilakunya lebih mulia dari orang yang berkuasa. Tinggalkan pamrih dahulukan ikhlas, lapangkan dada besarkan legowo
Mbah Putri memang luar biasa.
Bagan batu 15 juni 2019