Pagi ini, tatkala sebahagian embun sedang bersemedi, menanti putih matahari memeluk bumi, aku baru menetas dari cangkang mimpi buruk yang merenggut malam. Mengobrak-abrik sekian banyak nikmat, membelenggu barisan syaraf
Bukan perkara muda mendobrak kungkungan zaman, membariskan segala keteraturan yang membingkai kehidupan. Bila mimpi sudah jadi alat meraih kekuasaan, kemana lagi nikmat tidur malam hendak ku rebahkan
Aku hanya ingin sekedar menjemput pagi, mengajaknya berlari di pematang sawah yang kering di landa zaman. Bukan, bukan mengeja pagi bersama mimpi, karna keduanya kini sudah tak selaras lagi. Bukan,sekali kali tidak ada lagi niat merebahkan pagi bersama mimpi
Pagi adalah pagi,mimpi bukanlah teman setia lagi. Bila malam sudah menangis histeris memanggil pagi, pertanda mimpi sudah berkhianat lagi
Bagan batu 8 juni 2019