Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Lebaran, Ketupat, Opor Ayam, dan Tangisan

2 Juni 2019   13:12 Diperbarui: 2 Juni 2019   13:16 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pagi lebaran, opor ayam mandi kuah bersantan, ketupat melipat diri di atas tikar. Semua bergembira, semua bersuka cita, ini hari bahagia

Siang datang haus menjelang, opor tersingkirkan, ketupat berselimut santan pekat menggeliat. Ini hari kemenangan, ini hari pensucian

Kitakah sang pemenang, kitakah yang suci itu. Ucapan di simpan bunyikan kesantunan, perilaku di lagukan, lagaknya seorang pemenang

layak kah kita mengklaim amalan,pantaskah mengaku sebagai pemenang. Kita tertawa kegirangan, di balik gubug reot kelaparan, kita mengaku beriman, di kolong jembatan merintih kesakitan

Bagan batu 2 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun