Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pecah Sebelum Pecah

24 Mei 2019   04:37 Diperbarui: 24 Mei 2019   04:49 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sunyi, bahkan sepi mendahului bunyi. Hitam putih saling mendahului, sunyi sepi bahkan bunyi ingin mengusai hati. Jerit, lirih, seketika hancurkan bumi

Mati, seonggok kematian yang mendahului mati. Pergi, menyeret setiap kematian pergi sebelum pergi. Aku bahkan mati sebelum pergi, bahkan mungkin mati sebelum mati

Pecah, bahkan ketika pecah belum menyentuh pecah. Memecahkan semua kebekuan, memecahkan segenap perasaan yang pecah

Benci, bahkan ketika kita belum mengenal. Kebencian yang mendahului benci akan apa yang kita benci. Mungkinkah aku membencimu ketika kebencian itu belum menghadirkan benci

Bagan batu 24 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun