Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Mengasingkan Diri dari Kejaran Sunyi

21 Mei 2019   04:45 Diperbarui: 21 Mei 2019   04:53 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memandang hadirmu bersama alunan angin dini hari, berbekal kilatan cahaya langit yang kadang datang dan pergi, engkau berlari sekuat hati, menjauhi segala sunyi, menuju terbitnya sang mentari pagi

Menempuh ribuan peristiwa dengan kaki terantuk letih, membiarkan  usapan topan dan badai menerbangkan segala kenangan diri, hadirmu kembali bagaikan kilatan bayangan perampas mimpi

Engkau telah merangkak dari setiap sunyi ke sunyi yang lebih sunyi, membongkar setiap jengkal tanah gersang berduri. Tatapan matamu masih menyiratkan segala pedih, bahkan riap rambutmu bagaikan nyanyian merintih pengikis sepi

Reguklah setiap cawan berisi api keabadian, harapkan sunyi tak mampu lagi menemukan. Tapi goresan jejak di setiap lembaran awan, membuat keterasinganmu dari sunyi hanya tinggal menghitung hari. Saat ini atau nanti, gulungan rasa sepi pasti hadir kembali

Bagan batu 21 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun