Mohon tunggu...
Darkim bin Arsabesari
Darkim bin Arsabesari Mohon Tunggu... Pengangguran Terselubung

Lupakanlah! Hanya sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tangis Bumi Pertiwi

4 Maret 2019   07:59 Diperbarui: 4 Maret 2019   07:59 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada apa dengan tangis bumi pertiwi,tempat pucuk rebung duduk manis dengan melati.tempat singgah para dewa dewi,senandungkan kata indah puja dan puji

Di mana wajah wajah ramah menyuguhkan persaudaraan,kemana perginya tangan tangan ikhlas ulurkan persatuan,bumi pertiwi menangis kehilangan

Lihatlah kini,manusia berjalan dengan muka kaku hati membatu,senandungkan kebencian,tiupkan permusuhan,hentakan perpecahan.bumi pertiwi menanggung kesedihan.

Masihkah ada secuil pengharapan,tempat meletakan damai kehidupan.bumi pertiwi berharap kemurahan,hati manusia terlanjur kesetanan

Bilakah hujan mencurahkan kesejukan,bilakah beni tumbuh menancapkan keindahan.ataukah tangis bumi pertiwi terhenti,hancurnya negeri mengiringi

Bagan batu 4 maret 2019

Nb : untuk yg merasa memiliki bumi pertiwi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun