Mohon tunggu...
iwan s nagendra
iwan s nagendra Mohon Tunggu...

iwan s nagendra penulis puisi otodidak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mawar Seribu Kumbang

10 Februari 2014   00:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:00 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku pernah singgah di ladang rahasiamu
membicarakan soal cinta yang biru
di iringin desau kabut berwajah rona ayu
dengan secawan rasa rindu
untuk kupersembahkan sebagai rasa kalbu

namun,aku hanyalah seonggok randu
di matamu jiwaku bagai perdu
lalu kau biarkan langkahku menjadi salju
membeku di kubangan sendu

mawarku sayang
pandangku semakin hilang
di telan angin dari pinggir pematang
dan,kau terus menari tenang
di antara seribu kumbang yang melayang-layang

kusapa,geletar tanah hanya hampa
kudekap,sudut bumi hanya duka
lalu di sawah mataku kau jadikan telaga
hingga aku harus menelan getirnya duka

di mataku masih ada cinta
di hatiku masih ada cinta
di jantungku masih ada cinta
namun mengapa kau begitu mudah untuk mendua

mawar
aroma masih kusimpan di atas altar
kujadikan sajak bila hati sedang sasar
agar aku selalu setia mendambamu duhai mawar

SUARA HATI LANANG KEMBARA,2014

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun