Saat kubuka jendela beranda, setumpuk rindu sedang bercengkrama di sana. Saling menyapa dan saling bicara. Bergantian mereka hadirkan canda tawa
Sungguh pemandangan yang menyenangkan. Jauh dari kebencian dan pertengkaran. Tanpa arogansi dan kesombongan.Tanpa kebohongan dan kemunafikan
Jujur, aku ingin lebih lama lagi berdiri di tepi jendela,  Sejenak menikmati panorama kota. mencari inspirasi  tentang  hakikat dan makna. Melupakan pergulatan diksi yang tiada habisnya
Hingga kini, aku masih berdiri di tepi jendela.  Setia menikmati sajian  rasa. Menelusuri jejak-jejak makna. Hingga tiba saatnya pejamkan mata
Padangsidimpuan, 21 Maret 2019