Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setelah Tengah Malam Jahanam (3)

16 Agustus 2021   11:17 Diperbarui: 16 Agustus 2021   11:35 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Naon?"

'Kamu benar!  Kamu pernah dengar cerita orangtua, bahwa ada mahluk yang punya kemampuan menyerupai manusia dan tidak terlihat mata? Mereka bilang mahluk gaib."

"Iya, bagaimana kalau mata kita yang tidak bisa melihat, seperti halnya serangga melihat manusia atau ular melihat," ujar aku.

"Ada dua Kang, hijau tinggi besar...matanya merah. Jangan sampai mereka tahu, kita tahu...."

Gambaran mahluk gaib yang kerap diceritakan oleh tanteku dulu. Mirip seperti buku komik horor yang pernah aku baca.

 Kami selesai bersantap. "Dudi kemasi baju kamu. Hari ini kamu ikut Om!"


"Aku harus menunggu Ayah dan Bunda," katanya.

"Nanti Om yang hubungi, kamu nginap di tempat Om!"

Dudi biasanya menginap di Jakarta di rumah orangtua aku. Jadi  dianggapnya bukan hal aneh.

"Ayo kemasi bajumu!"

Dudi segera ke kamarnya dan kembali membawa tas ransel kecil. "Aneh, baju aku yang kemarin akan dicuci, sudah rapi dan harum," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun