*****
Variasi lain mengusir kejenuhannya ketika dia membuat tulisan tentang geng rayap. Alif diajak Christine ke rumah rayap yang penuh lorong-lorong  seperti labirin, bahkan lebih rumit karena ada jalan menurun dan mendaki. Â
Kalau geng kupu-kupu gemar bermain kejar-kejaran di antara kebun bunga dan pohon-pohon lalu bertengger secara terbalik, maka anak-anak rayap suka main petak umpet dan yang pasti kalau bukan anak rayap susah mencari mereka. Â Pintu masuk sarangnya saja banyak. Â Tetapi mereka tetap membutuhkan jendela untuk ruang tidur.
Geng semut mungkin tandingan rayap jago di bawah tanah, namun mereka juga jago memanjat pohon. Benar-benar kombatan. Tetapi mereka dipercaya melindungi Koloni. Â Alif pernah diajak Evan Sektian melihatnya merayap di atas tali yang membentang di antara jurang. Anak-anak semut melakukannya tanpa canggung.
Alif mencoba dan terjatuh tetapi Zahra sudah mengawasi, karena dia tidak akan membiarkan Alif kalau sudah bersama Evan Sektian.
Ketika Alif terpeleset sebetulnya sudah ada tali dan dia berteriak ngeri, Zahra menangkapnya. Â Di ujung karang, Alif mendengar suara Harum.
Masalahnya Harum juga mahir merayap di tali yang panjangnya satu kilometer itu dengan ketinggian beratus meter.  Jembatan Sirotul mustaqim  yang bisa mengalahkan kengeriannya. Tapi Harum bukan lagi yang dia lihat dulu.  Anis malah tidak menolongnya ketika pegangannya terlepas, Harum mampu ke tali utama dengan cepat lalu tiba di seberang.
Paling tidak bagi anak-anak semut, perempuan mahluk lemah hanya dongeng,
(BERSAMBUNG)
Irvan Sjafari