Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Koloni (43)

27 Mei 2017   19:56 Diperbarui: 27 Mei 2017   20:56 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Koloni (kredit foto Irvan Sjafari)

“ Pohon kayu putih yang tinggi kurus. Pohon yang banyak manfaatnya.    Mulai dari akar, batang sampai dengan daunnya. Daunnya mempunyai  kandungan minyak. Minyak yang didapat dari proses penguapan dan penyulingan daun-daun Eucalyptus mempunyai  khasiat membunuh kuman dan mikroorganisme . 

Fungsinya sebagai lotion penolak serangga dan nyamuk secara alami. Dalam jumlah sedikit, daun Eucalyptus dapat meredakan tenggorokan yang sedang batuk, sehingga banyak digunakan sebagai bahan baku permen pereda batuk.  Akar-akarnya juga menahan air yang bisa digunakan manusia bila kekeringan,” papar Alif.

“Pohonnya mudah terbakar. Tetapi ketika terbakar akan ada bibit-bibit baru bermunculan,” ujar Anis.

Zahra mengangguk.  “Jadi panggilannya Acti dan Euca kan? Enak didengar?”

Evan Sektian masuk dengan membawa kereta bayi berbentuk semut. Dia muncul bersama muridnya Harumi yang sudah memasuki usia remaja. “Kami ingin menjadi orangtua angkatnya,” ujar Evan.

Zahra mengangguk.


Alif sebetulnya kurang setuju, tetapi karena Zahra setuju ia pun mengangguk.  Rambut Euca dan Actie mengikuti dirinya,  keriting ikal. Namun rupa keduanya mirip Zahra.  Kulit keduanya sawo matang seperti Alif. Beda dengan Lepidoptera yang putih seperti ibunya.  Namun wajahnya perpaduan dia dengan Zahra.  

Seperti ketika Zahra melahirkan Lepi, pemerintah koloni mengizinkan keduanya bersama selama dua minggu. Setelah itu Zahra bisa menitipkan di tempat pengasuhan bayi kalau bekerja dan sore diambil. Air susu ibu bisa  distok dengan alat yang dipunyai koloni.

                                                                                                                    *****

Pada pesta purnama yang sudah  sekitar dua ratus-an  Euca dan Actie sudah kerap diasuh anak-anak semut. Mereka diberikan kereta yang didesain oleh tim-nya Harum yang serupa dengan semut.  Entah mengapa Tim Semut menyukai Euca dan Actie, artinya gadis kayu putih dan gadis ngengat bulan. Perpaduan yang aneh.  Sebetulnya Alif  memang punya keinginan anak kembar perempuan.

Pada pesta purnama ini Euca dan Actie bahkan kerap turun dari keretanya dan hilir mudik dengan belasan anak-anak sebayanya. Alif menkasir usia mereka tiga tahun.  Dua pertiganya diasuh anak semut.  Hanya anak Bobby dan Selena yang kebetulan perempuan diasuh oleh kupu-kupu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun