Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hapuslah Air Matamu?

26 September 2020   15:13 Diperbarui: 26 September 2020   15:26 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pinterest.com/brwabahros

sore itu langit menjadi gelap
mendung pun kian menebal

suara halilintar membelah langit
sebentar lagi hujan 'kan turun 

angin bertiup kencang dari utara
membawa awan hitam ke selatan

menggumpal tebal hitam pekat
bagaikan payung raksasa terbuka 

terdengar tetesan air yang jatuh
hujan pun turun dengan derasnya

berlarian kian kemari 'tuk berteduh
dari derasnya hujan turun seketika

menyebarkan aroma tanah basah
meluas hingga ke mana-mana

hujan pun turun semakin deras
begitu pula derai air matanya 

dia menangis mengenangkan
kekasih pergi meninggalkan

hapuslah tetes air matamu
hujan di luar telah berhenti 

sudah suratan ini terjadi
jangan disesali lagi...

* Singosari, 26 September 2020 *
@jbarathan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun