jejak langkah di jalan basah, berlumpur
si mamat kecil kuyup menggigil
menahan dingin tanpa jas hujan
lapar dahaga tertahankan, sudah biasa
menjelang senja melangkah pulang
sekepeng uang didapatnya
cukup membeli sebungkus nasi campur
untuk emak tersayang di rumah
badai bulan desember, tak berarti baginya
bukan halangan 'tuk mengais rezeki
anak sekecil itu bergelut dengan waktu
demi satu impian kerap ganggu tidurnyaÂ
pergi di pagi buta, mengangkat barang
suruhan orang di dalam pasar
pulang membawa sepotong harapan
si mamat kecil tak pernah tahu
ia hanya tahu, hidup bukannya mimpi...
* Singosari, 18 Desember 2020 *Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!