Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Cerita Sore Uap Teh

8 Juni 2019   23:47 Diperbarui: 9 Juni 2019   00:12 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rindu aroma dari teh panas yang sering kau sajikan
harum dan segar, serta obrolan ringan di teras rumah
bercerita temuanmu di perjalanan pulang, aku tenang mendengarkan
gurindam senja menanti malam

sesekali hening tersayup siulan bayu dari selatan
kian sering terasa bersama mekarnya bintang-bintang
tak terasa telah kering gelas kita berdua
curahan baru dan panas kembali mengisi gelas kaca

tiba-tiba tawamu lepas dari bibir tipismu
tanpa alasan aku ikut tertawa
kau terheran menerka mengapa aku ikut tertawa
tak payah menerka kita kembali tertawa

sungguh menyenangkan obrolan receh ini
meski sering tak kunjung jenuh bersua
bolehlah tetap menjadi agenda kita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun