rindu aroma dari teh panas yang sering kau sajikan
harum dan segar, serta obrolan ringan di teras rumah
bercerita temuanmu di perjalanan pulang, aku tenang mendengarkan
gurindam senja menanti malam
sesekali hening tersayup siulan bayu dari selatan
kian sering terasa bersama mekarnya bintang-bintang
tak terasa telah kering gelas kita berdua
curahan baru dan panas kembali mengisi gelas kaca
tiba-tiba tawamu lepas dari bibir tipismu
tanpa alasan aku ikut tertawa
kau terheran menerka mengapa aku ikut tertawa
tak payah menerka kita kembali tertawa
sungguh menyenangkan obrolan receh ini
meski sering tak kunjung jenuh bersua
bolehlah tetap menjadi agenda kita
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!