Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Sufi Mendetakan

7 September 2021   16:35 Diperbarui: 7 September 2021   16:54 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutios Sajak Sufi, digambar oleh. Junirullah

INGAT ALLAH MAKA UTUSANNYA SELAMATKAN

wahai kaum Taliban dari Bani ke Bani ingat bahwa;
kemenangan itu hakikatnya adalah bagi Allah,SWT
dan jangan berbangga diri pada yang telah diraih,
maka harus segera ingatlah Firmannya Allah,SWT;
Telah Aku lebihkan sesuatu itu padamu dari pada-
kaum-kaum lain di atas muka bumi, maka sudah-
seharusnya kalian bersyukur atas semua nikmat.

janganlah kufur dan berbuat semena-mena atas
semua kuasaNya yang telah dilimpah kepadamu.

Allah,SWT Maha Kuasa atas semua kehendakNya.
maka bersyukur dan berdo'alah agar anak cucumu
juga senantiasa akan berdo'a kebaikan jejak kalian.

Muhammad,SAW hanya menyampaikan firmanNya
yang semuanya itu telah dikumpul dalam Al-Qur'an
sebagai jalan penerang hati untuk bersuci diri dari
awal jalan yang sesat menuju jalan kebenaran-Nya

4-9-2021. Penulis. Junirullah

PERJALANAN SUFI

Sufi itu tidak pernah menyakiti makhlukNya
dia sufi hanya berjalan lurus menuju ridhaNya
Tuhan dan junjunganNya berada di dekat sufi
sufi mengarah pada keprihatinan kebhatinan
keseimbangan bumi dalam kalbu jatidiri sufi
yang pilihan dan terpilih adalah kehendakNya
sufi berjalan jiwa dan raga ucap Lailahaillallah
MuhammadrasulullahSalallahu'alahiwassalam

sufi tidak berada di langit juga tidak di bumi
keberadaan sufi ada di antara pusaran-Nya
sufi dapat di lihat dari ibadah kepada Tuhan
ketika sufi tiada langit itu terus menangisinya
dan bumi terhentak bergetar menyelimutnya
semua makhlukNya mencari tentang lafazd
dari hajat Alim, Ulama, Imam, dan Rasul-Nya

keduniawian hanyalah pandangan fana sufi
tetap pada kehakikian-Nya sufi berpasrah diri
bongkahan emas di gunung bukan tempatnya
butiran permata dunia berlumpur juga bukan
mutiara di kedalam samudera juga pula tidak
sufi inginkan mendekat pada Rasul dan Tuhan
perjalanan sufi berada pada Nur dan Ruh-Nya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun