Mohon tunggu...
Juneman Abraham
Juneman Abraham Mohon Tunggu... Dosen - Kepala Kelompok Riset Consumer Behavior and Digital Ethics, BINUS University

http://about.me/juneman ; Asesor Kompetensi - tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi; Adjunct Lecturer di Sekolah Tinggi Kepemerintahan dan Kebijakan Publik (SGPP Indonesia); Pengurus Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Kita Butuh Undang-undang Psikologi? Tinjauan Kiprah Psikologi di Indonesia

6 November 2021   16:59 Diperbarui: 5 Juni 2022   08:57 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 1953, Presiden (Rektor) UI, Prof. Dr. Mr. Soepomo, meresmikan Jurusan Psikologi pada Fakultas Kedokteran UI. Pada 1 Juli 1960, Fakultas Psikologi UI berdiri sendiri terpisah dari Fakultas Kedokteran dengan dekan pertamanya adalah Prof. Dr. Slamet Iman Santoso. Untuk menghormati jasanya, kemudian Slamet diberi gelar Doktor Honoris Causa (H.C.) bidang Psikologi yang dikukuhkan oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Fuad Hassan (kemudian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI). 

Pada tahun 1958, Jurusan Psikologi pada mulanya menjadi bagian dari Fakultas Paedagogi Universitas Gadjah Mada. Perintis Fakultas Psikologi UGM pada tahun 1958 adalah Dr. Kurt Danziger dan Letkol Dr. Soemantri Hardjoprakoso. Pada tahun 1965, berkembang berdiri sendiri menjadi Fakultas Psikologi UGM, dengan dekan pertama, Drs. Masroen (kemudian Prof. Dr., M.A.). Sebagai pendiri Fakultas Psikologi UGM, antara lain Drs. Soetrisno Hadi, M.A. (kemudian Prof./Rektor IKIP Yogyakarta), Drs. Masroen, Dra. Sri Mulyani Martaniah (kemudian Prof. Dr., Dekan Fakultas Psikologi UGM), Drs. Soemadi Suryabrata (kemudian Prof. Dr./Psikologi UGM), dan Dra. Siti Rahayu Haditono (kemudian Prof. Dr./Psikologi UGM). Pada tahun 1957, sudah ada Lembaga Psikologi, yang dikepalai Dr. Busono Wiwoho (Kepala Seksi Psikologi, Fakultas Paedagogik UGM), yang melakukan penelitian adaptasi berbagai tes untuk digunakan dalam kultur Indonesia (culture fair test).

Dari kilasan sejarah sejak tahun 1950-an hingga 1960-an, dapat disimpulkan bahwa:

  • Praktik psikologi sudah dikenal di Indonesia sejak tahun 1950-an. Untuk memenuhi perkembangan dan pertumbuhan psikologi di Indonesia, disadari sejak awal perlunya lembaga pendidikan tinggi psikologi yang menghasilkan sumber daya tenaga psikologi yang berkualitas dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Hal inilah yang mendorong didirikannya lembaga-lembaga pendidikan tinggi psikologi di Indonesia.
  • Pada awalnya, psikologi dikembangkan dengan membandingkan pola, konsep, metode pendidikan psikologi dari pusat-pusat perkembangan psikologi dunia, seperti Belanda, Jerman, Amerika, dan sebagainya. Kemudian, tumbuh dan berkembang sesuai kondisi dan kebutuhan bangsa dan negara Indonesia, dengan tetap memperhatikan kemajuan pertumbuhan psikologi dunia yang sesuai kondisi sosial budaya dan psikologi Indonesia.
  • Pendidikan dan praktik psikologi di Indonesia memiliki keterkaitan sebagai fondasi bagi tumbuh dan berkembangnya psikologi secara maksimal untuk menunjang perkembangan kemajuan bangsa dan negara. Keduanya perlu saling bahu-membahu, saling menunjang, dan bekerja sama bagi kemajuan psikologi Indonesia.

skills-6186517b06310e1cd26887d3.png
skills-6186517b06310e1cd26887d3.png

Sumber gambar: psychlearningcurve.org

Perkembangan Lanjut Peran Psikologi sebagai Ilmu dan Profesi di Indonesia

Kegiatan-kegiatan layanan psikologi berkembang di berbagai bidang sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan keilmuan psikologi itu sendiri, antara lain dan tidak terbatas pada:

Bidang politik:

  • Pemerintah RI pernah meminta keterlibatan Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia (ISPsi) untuk memberikan evaluasi tentang penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu).
  • HIMPSI turut membantu berbagai lembaga negara seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pemeriksaan psikologis terhadap calon kepala daerah peserta pemilihan daerah, membantu partai politik untuk memilih kader partai.

Bidang ekonomi:

  • Sejak 1970, psikologi mulai banyak dilibatkan pada berbagai bidang ekonomi, seperti perbankan, asesmen, keuangan, dan advis ekonomi.
  • Pada bidang ketenagakerjaan, HIMPSI membantu BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) untuk pemeriksaan psikologis calon TKI yang akan dikirim ke luar negeri.

Bidang olah raga:

  • Psikolog membantu di seluruh bidang dan cabang olah raga, seperti bulu tangkis, tenis meja, sepakbola, bela diri, cabang-cabang olah raga paralympic, dan sebagainya.

Bidang forensik:

  • Pada tahun 1980, Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia (ISPsi) untuk pertama kali memperkenalkan Psikologi Forensik di Kejaksaan Agung.
  • HIMPSI membantu dalam penanggulangan terorisme dan program deradikalisasi bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88.
  • HIMPSI membantu memberikan pelatihan penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
  • Psikolog menjadi saksi ahli dalam kasus anak dan perempuan yang bermasalah dengan hukum.
  • Psikolog mendampingi anak yang membutuhkan perlindungan khusus (AMPK).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun