"Sampun koq Bu."
Sambil mengamati pembicaraan bulik dan Siti, ada rasa ingin sekali menyapa Uul. Tapi apa daya tangan tak sampai. Kebetulan, tadi setelah ada pembicaraan  yang panjang antara bulik dan lurah pondok putri. Siti diperbolehkan untuk istirahat di rumah sampai sembuh dan beraktivitas  seperti biasanya melanjutkan  tholabul 'ilmi  di Pondok Pesantren lagi. Dan akhirnya,  kami semua pamitan pada Uul. Secara reflek, tiba-tiba aku nyeletuk.
      "Uul,..kamu  tidak ikut pulang sekalian"
      "Tidak mas Zak,... masih banyak hafalan yang harus Uul selesaikan."
      "Oh ya..  sudah"
      "Besuk Ramadhan..lah.. insya Allah, aku pulang."
       Akhirnya kami pulang dari Pondok Pesantren Buntet Cirebon  ke gubug kami di Kelurahan Beji  Gom VII, Kecmatan Taman, Kabupaten Pemalang.
      ***
      Ramadhan telah datang.
Ada harap-harap cemas, ada rasa yang menggebu-gebu di kalbu. Tepatnya pada tanggal 20 Romadhon menurut penanggalan Qomariyah. Perempuan yang ditunggu-tunggu Zaki, akhirnya pulang juga. Dan malam itu, seperti biasanya melakukan ibadah Sholat Isya berjama'ah, kemudian dilanjutkan dengan Sholat Sunnah Tarawih. Selesai Sholat Tarawih 20 rokaat , Sholat Witir 3 rokaat, Uul dan Siti, melangkahkan kaki menuju serambi musholla dimana Zaki duduk. Iya, di teras musholla ini, adalah tempat favorit kita bertiga untuk ngobrol hal apa saja, bab agama atau mata pelajaran .apa saja. Tetapi untuk malam ini berbeda, kami ngobrol banyak tentang dunia pondok pesantren.
      ***