Mohon tunggu...
Junaedi SE
Junaedi SE Mohon Tunggu... Wiraswasta - Crew Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID)

Penulis Lepas, suka kelepasan, humoris, baik hati dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Love

Sepupuku Sainganku

7 Juli 2021   17:31 Diperbarui: 5 Agustus 2021   21:54 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Sebetulnya dalam hatiku, ingin memperoleh jawaban dari Siti, barangkali saja dia masih  ragu  akan keputusannya,  sehingga bisa mengagalkan niat mereka untuk mondok ke Cirebon. Mengapa tidak di pondok pesantren yang ada di Pemalang saja?.

**

Singkat cerita, Uul dan Siti jadi mondok di Pondok Pesantren Buntet Cirebon. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Aku dan Uul lumayan lama berpisah, tidak ada kabar apa pun dari Uul. Tidak ada kabar WA darinya.  Aku juga takut mau kirim WA kepadanya. Aku takut mengganggu konsentrasi belajarnya. 

               Setelah 6 bulan lamanya kita berpisah, tiba-tiba ada  WA dari Uul yang masuk ke telepon pintarku.

               "Assalamu'alaikum Wr.Wb. Mas Zaki... ( aku berhenti sebentar membaca sambil membatin tumben pakai mas)... Siti sakit.Tolong kabari bulik yah. Kalau bisa minta dijenguk secepatnya. Wassalamu'alaikum  Wr.Wb.

                Dengan perasaan hati yang tidak menentu aku membalasnya.

              "Wa'alaikumussalam Wr.Wb. (seraya mengetik tombol handphone sambil berpikir,  menulis ini itu , tidak jadi dihapus lagi, akhirnya menjadi singkat sekali ) ..Okey siap dik Ulfah manis. Wassalamu'alaikum Wr.Wb."

Aku pergi ke rumah bulik yang lokasinya tidak jauh dari rumahku. Pertama,  memberitahukan informasi dari Uul kepada bulik sekeluarga, kedua menyusun strategi merayu bulik supaya aku diijinkan ikut menjenguk Siti ke Cirebon,  tentunya ada udang di balik batu  yang tak lain  tak bukan adalah supaya bisa bertemu dengan Uul. Bagai gayung bersambut, setelah aku berbicara panjang lebar dengan rayuan mautku, akhirnya bulik setuju kalau aku bisa ikut ke Cirebon.

**

Siang itu juga, tanpa berpikir panjang. bulik sekeluarga dan aku pergi menuju  ke Pondok Pesantren Buntet Cirebon untuk menjenguk Siti Zulaihah, saudara sepupuku yang baru dirudung sakit. Setelah melalui  perjalanan 1 jam 34 menit dengan rute lewat jalan tol akhirnya kami semua sampai di Pondok Pesantren Buntet Cirebon.

Mobil Avanza yang kami naiki diparkir rapi di halaman Pondok. Kemudian Pak Lik Ahmad turun duluan, disusul Bulik Zabaidah, Rofiq ( Kakak laki-laki Siti Zulaihah merangkap sebagai driver ) dan baru kemudian aku, yang terakhir turun dari mobil.  Kemudian kami berempat menuju kantor  Pengurus Pondok Pesantren Putri, melaporkan kedatangan  kami berempat sekaligus mengutarakan maksud dan kunjungan  kami. Setelah kami diterima oleh pengurus pondok, dan kami menulis di buku tamu maksud dan tujuan kami, akhirnya kami diantar oleh beberapa santri putri menuju kamar Siti Zulaihah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun