Mohon tunggu...
Juli Prasetyo
Juli Prasetyo Mohon Tunggu... Guru SMAN 1 Porong Sidoarjo

Lahir di Sidoarjo Jawa Timur, Menjadi Guru adalah panggilan, pegiat budaya literasi dengan membudayakan membaca, menulis, kegiatan sastra, drama, puisi, seni dan pertunjukan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Lintas Garis (12) : Perasaan Yang Tak Terungkap

14 April 2025   13:38 Diperbarui: 14 April 2025   13:38 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menghela napas. "Aku skip dulu. Lagi gak fokus."  

Ragil mengangkat alis. "Ini karena ujian, atau karena *seseorang* yang dari tadi kamu tatap?"  

Aku mengerutkan kening. "Apa?"  

Rendra tertawa. "Jangan sok-sok gak tahu. Selama ujian tadi, kamu melamun lihat Niken sampai tiga kali. Aku aja yang duduk di sampingmu jadi malu."  

Tiba-tiba, Niken lewat di depan kami---membawa kotak makan siangnya sendiri. Dia melirik ke arah kami, lalu memilih duduk di meja seberang bersama teman-temannya.  

Ragil mendesah. "Duh, kalian berdua ini bikin capek hati. Daripada saling menghindar gini, mending omongin aja langsung."  

Aku menghela napas. "Ini bukan waktu yang tepat, Gil. Lagi ujian, kita masih ada lomba bisnis, dan---"  

"Dan apa? Kamu takut kalau perasaan Niken bakal ganggu semua itu?" potong Rendra. "Bro, justru ini ujian terakhir kita. Setelah lulus, kita gak tahu bakal ke mana. ITS buat Ragil, TNI buat aku, Unair buat Niken... Kamu mau ninggalin dia tanpa jawaban?"  

Aku terdiam.  

***

Minggu ujian terasa seperti rollercoaster. Tapi yang paling membuatku tidak karuan adalah sikap Niken yang tetap dingin. Dia masih membantuku di kafe, tapi selalu menjaga jarak. Tidak lagi ada obrolan santai, tidak lagi ada kopi spesial buatanku, tidak lagi ada senyum manisnya yang biasa menghiasi sore-sore di Lintas Garis Coffee.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun