Selama hidupku, engkau selalu menjadi bingkai yang menggambarkan corak hidupku.
Engkau bagaikan mentari yang terus menyinari pagiku, yang telah pergi meninggalkan aku.
Dia atas meja hitam, kucoret sebuah lembaran kertas putih, seperti terang gabriel yang datang di kala itu.
Dia atas kertas putih itu, ada sebuah kisah yang akan selalu dikenang oleh keturunan adam.
Engkau adalah raja, dan sekarang engkau telah tiada, tetapi engkau selalu ada dalam hati dan pikiranku.
Engkau adalah raja yang telah membuatku menangis, bagaikan maria yang meratap kepergian puteranya.
Engkau adalah rajaku, air mataku bercucuran di pipi, bagaikan darah yang terus tetes di golgota.
Engkau adalah rajaku, tak ada satu pun kekasih yang bisa menghibur akau, selain bayang-bayang wajahmu pada kain putih yang telah lama hilang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI