Mohon tunggu...
Julianto Supangat
Julianto Supangat Mohon Tunggu... Bug finder on all kind of agreement -

Nah inilah cacat bawaan semenjak lahir, selalu sulit mendeskrip kan who am I?

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pelajaran Dari Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

2 Februari 2014   00:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:15 2752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau kawin dengan dia, kau sendiri memberi keterangan bahwa perkawinan itu bukan paksaan orang lain, tetapi pilihan kau sendiri.
Hampir saya mati menanggung cinta, Hayati! Dua bulan lamanya saya tergeletak di atas tempat tidur. Kau jenguk saya dalam sakitku, memperlihatkan kepadaku bahwa tangan kau telah berinai, bahwa kau telah kepunyaan orang lain.


Pelajaran 4:  Ujian kesabarannya sebenarnya bukan pada saat kita diremehkan, disalahkan, atau dihinakan.  Tapi ujian kesabaran yang sesungguhnya adalah ketika kita punya kesempatan untuk marah, untuk menghina ,  meremehkan bahkan memukulnya, namun tidak kita lakukan.  Jadi ingat nasihat kawan tatkala rasa marah membuncah pada seseorang:  Tulis rasa marahmu dengan sepenuh hati; Pilih kosakata yang menurutmu paling menyakitkan hati dan memberimu rasa puas.;  Lalu simpan; Baca ulang esok hari.

Tetap semangat..!

@Julianto Supangat :D

Note: Satu-satunya adegan yang mengganggu, mungkin tulisan :'Gelanggang Bukit Ambacang' kala pacuan kuda digelar. Itu ejaan EYD. Kalo menurut Om Ophusen yang benar: 'Gelanggang Boekit Ambacang'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun