Mohon tunggu...
Juliana Hutagaol
Juliana Hutagaol Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Masa Depan Sungguh Ada

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi dan Efektivitas PTM Terbatas sampai PTM 100 Persen di Tengah Pandemi Covid-19

1 November 2022   01:34 Diperbarui: 1 November 2022   01:48 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada pelaksanaan PTM terbatas, protokol kesehatan juga wajib untuk dijalankan. Apabila terdapat satuan pendidikan yang terbukti melanggar protokol kesehatan akan diberikan sanksi administratif dan dibina oleh satgas penanganan Covid-19. Selain itu, apabila terdapat temuan kasus konfirmasi Covid-19 di satuan pendidikan, Pemda memiliki kewenangan untuk menutup satuan pendidikan dan penghentian sementara PTM terbatas paling cepat 3×24 jam. 

Ada juga penghentian sementara PTM sekurang-kurangnya 14×24 jam apabila terjadi klaster penularan Covid-19 diatas 5%. Protokol kesehatan di masa PTM ini sangat ketat, kegiatan olahraga dan ekstrakulikuler didalam dan diluar ruangan haruslah dilaksanakan sesuai dengan pengaturan pembelajaran dikelas. 

Selama PTM terbatas kantin juga belum diperbolehkan untuk beroperasi, apabila ada pedagang yang berasal dari luar gerbang disekitar lingkungan satuan pendidikan maka dapat diatur oleh satuan tugas penanganan Covid-19 wilayah setempat yang bekerja sama dengan satuan tugas penanganan Covid-19 pada satuan pendidikan. 

Pelaksanaan PTM terbatas ini juga tidak lepas dari adanya pemantauan dan evaluasi mulai dari kesiapan PTM terbatas sesuai daftar periksa, kasus suspek (gejala Covid-19), dan komorboid, laporan sekolah dan satgas penangan Covid-19, tingkat kepatuhan institusi dan warga satuan pendidikan terhadap protokol kesehatan, status vaksin warga sekolah yang sudah terintegrasi dalam aplikasi PeduliLindungi, dan kasus konfirmasi serta kontak erat Covid-19 yang juga sudah terintegrasi ke dalam aplikasi PeduliLindungi tersebut. Adanya

Pada tahun ajaran baru 2022/2023, sebagian sekolah besar sekolah diyakini telah memiliki kesiapan yang baik untuk dapat menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. 

Hal ini diyakini sebab seluruh sekolah dan pemerintah di Indonesia telah banyak belajar dari pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir ini. Selain protokol kesehatan, sebagian besar sekolah juga sudah memiliki fasilitas kesehatan yang menjadi syarat PTM. Hal inilah yang menjadi modal dasar bagi sekolah untuk melaksanakan PTM 100 persen, dan dari data yang diperoleh oleh pemerintah sebagian besar sekolah di Indonesia sudah memiliki kesiapan itu.

Untuk menyukseskan PTM 100 persen ini, perlu juga capaian vaksinasi di kalangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta pada peserta didik untuk menjaga dan memitigasi resiko terjadinya penularan Covid-19, baik itu di sekolah mupun di keluarga masing-masing peserta didik. 

Dalam pelaksanaannya, sekolah juga harus betul-betul memperhatikan masalah pengetahuan peserta didik mengenai protokol kesehatan. Selain itu, sekolah juga harus terus menerus meningkatkan pengawasan terhadap implementasi protokol kesehatan di sekolah. 

Dalam sisi pembelajaran, pendidik juga perlu melakukan serangkaian tes diagnostik kepada setiap peserta didik. Hal ini dilakukan kerena selama masa pandemi ini peserta didik belajar dengan level kemampuan yang berbeda. 

Untuk itu guru perlu mengetahui level pengetahuan peserta didik saat masuk sekolah, sehingga guru akan mampu menerapkan pembelajaran berbasis kemampuan dari peseta didik yang bersangkutan. Satuan pendidikan dan orang tua peserta didik juga perlu berkolaborasi untuk dapat melanjutkan kesinambungan stimulasi peserta didik, bagaimana pendidikan anak dari rumah ke sekolah dan dari sekolah kerumah. 

Adanya kegiatan Pembelajaran Tatap Muka kembali setelah Covid-19 yang sekian lama menghantui warga sekolah, kini disambut dengan antusiasme siswa dan guru untuk hadir langsung dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dan menunjukkan kecenderungan meningkat. Pembelajaran Tatap Muka tentunya dinilai lebih efektif dalam meningkatkan keaktifan belajar dan meningkatkan pemahaman peserta didik, sehingga mengurangi dampak kejenuhan belajar pada peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun