Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gema Perubahan dari Ruang Ekstra, Ketika Aktivisme Global Menggema di Sekolah

19 September 2025   09:21 Diperbarui: 19 September 2025   09:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo ekstrakurikuler Kimia di SMA Plus Al Ghifari Kota Bandung. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Fenomena Aktivisme Gen Z dan Isu Global

Aktivisme Gen Z adalah fenomena yang semakin kentara di berbagai belahan dunia. Dalam beberapa waktu terakhir, kita menyaksikan bagaimana Aktivisme Gen Z menjadi motor penggerak dari berbagai gelombang protes dan gerakan sosial. 

Tidak hanya di Indonesia dengan aksi demonstrasi pada akhir Agustus 2025 lalu, tetapi juga merambah ke negara-negara lain seperti Nepal, Prancis, dan Timor Leste. Ada satu benang merah yang jelas yaitu gerakan-gerakan ini diprakarsai oleh generasi muda yang dikenal sebagai Gen Z. 

Mereka membawa energi baru, idealisme yang tajam, dan cara beraksi yang jauh lebih terbuka dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. 

Aktivisme Gen Z menunjukkan bahwa mereka tidak hanya sekadar turun ke jalan, tetapi juga memanfaatkan platform digital untuk membangun kampanye, menggalang donasi lintas batas, dan menciptakan karya kreatif yang menginspirasi.

Gerakan sosial yang kita lihat belakangan ini terasa berbeda. Apakah inklusivitas adalah kunci yang membuat Aktivisme Gen Z berbeda? Gerakan mereka tidak lagi eksklusif; siapa pun yang merasa peduli pada isu tertentu bisa bergabung. 

Fenomena ini begitu menginspirasi. Kita melihat anak-anak muda ini bukan hanya mengeluh di dunia maya, tetapi juga bergerak nyata untuk isu yang mereka pedulikan. Mereka memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan pesan dan mengorganisir aksi. 

Aktivisme Gen Z menunjukkan bahwa mereka adalah generasi yang terhubung secara global, dan mereka menggunakan konektivitas ini untuk mendorong perubahan.

Namun di sisi lain, kita sebagai orang tua atau orang yang lebih dewasa mungkin bertanya-tanya: kalau anak kita ingin ikut dalam gerakan seperti ini, apakah kita akan mengizinkan? Apakah kita siap mendukung mereka, memberi ruang untuk mereka belajar menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan sejak muda, atau justru masih merasa khawatir? 

Kekhawatiran ini wajar, mengingat beberapa gerakan Aktivisme Gen Z bisa berujung pada konfrontasi. Namun, penting untuk melihat bahwa gerakan ini juga merupakan bentuk pendidikan karakter. Mereka belajar tentang keberanian, empati, dan bagaimana bekerja sama untuk tujuan yang lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun