Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Formula 50-30-20 Versi Berbakti: Mengalokasikan Uang untuk Orangtua Tanpa Mengorbankan Masa Depan

8 Agustus 2025   08:15 Diperbarui: 10 Agustus 2025   12:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Keluarga. | Image by Getty Images/rudi_suardi

Banyak dari kita pasti pernah merasa bingung bagaimana cara memberi orangtua secara adil tanpa mengorbankan masa depan. Di satu sisi, ada kewajiban berbakti yang terasa begitu mendesak. Di sisi lain, ada kebutuhan untuk menabung, berinvestasi, dan memenuhi kebutuhan pribadi. 

Dilema ini sering kali menciptakan beban finansial dan mental. Namun, sebenarnya ada cara untuk mengelola keuangan dengan bijak, yakni dengan mengadaptasi formula 50-30-20.

Formula ini pada dasarnya adalah panduan alokasi penghasilan. Secara umum, 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi. 

Dalam konteks berbakti kepada orangtua, kita bisa mengubah formula ini agar lebih relevan. Tujuannya tetap sama yaitu menciptakan keseimbangan agar kita bisa memenuhi kewajiban kepada orangtua, memenuhi kebutuhan pribadi, dan merencanakan masa depan. 

Dengan begitu, kita bisa memberi orangtua dengan ikhlas tanpa rasa terpaksa.

Memahami Porsi 50% untuk Kebutuhan Pokok

Bagian 50% dari penghasilan sering disebut sebagai "needs" atau kebutuhan pokok. Ini adalah pengeluaran yang wajib dipenuhi setiap bulan. Contohnya seperti sewa tempat tinggal, biaya makan, transportasi, tagihan listrik, air, dan internet. 

Dalam versi berbakti, porsi ini juga mencakup kebutuhan pokok orangtua. Alokasi 50% ini menjadi fondasi yang kuat, memastikan bahwa semua kebutuhan dasar, baik kita maupun orangtua, terpenuhi.

Langkah pertama adalah membuat daftar kebutuhan pokok orangtua. Ini bisa berupa biaya makan bulanan, tagihan listrik dan air di rumah mereka, obat-obatan, atau biaya transportasi. Setelah itu, kita bisa menggabungkan daftar tersebut dengan daftar kebutuhan pokok kita. 

Dengan cara ini, kita memiliki gambaran jelas tentang berapa total biaya yang harus dikeluarkan. Memahami dan mengelola porsi 50% ini dengan baik adalah kunci agar kita bisa memberi orangtua secara teratur tanpa merasa kelabakan di tengah bulan.

Misalnya, jika penghasilan kita Rp 7 juta per bulan, 50% atau Rp 3,5 juta dialokasikan untuk kebutuhan pokok. Dari jumlah ini, kita bisa membagi untuk kebutuhan pribadi (misalnya Rp 2 juta) dan sisanya untuk orangtua (Rp 1,5 juta). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun