Meski begitu, Sukirman tidak pernah menyerah. Ia tahu bahwa profesi ini bukan hanya tentang uang, tapi juga tentang melestarikan budaya. Baginya, delman bukan hanya alat transportasi, tapi juga simbol dari Garut itu sendiri.Â
Ia merasa punya tanggung jawab untuk menjaga agar delman tidak punah. Anaknya, kata Sukirman, tidak ada yang tertarik untuk meneruskan profesi ini.Â
Ini menjadi kekhawatiran tersendiri baginya, karena ia tidak ingin tradisi yang telah dipegang teguh keluarganya selama puluhan tahun ini berhenti di generasinya.
Perawatan Kuda dan Delman: Sebuah Investasi dan Komitmen
Bagi seorang kusir, kuda adalah aset paling berharga. Kuda adalah "rekan kerja" utama mereka. Karena itu, merawat kuda dengan baik adalah keharusan.Â
Sukirman menjelaskan, kudanya harus diberi makan teratur, dimandikan setiap hari, dan diperiksa kesehatannya secara rutin. Makanan kuda biasanya berupa rumput segar, dedak, dan kadang-kadang diberi tambahan vitamin.Â
Biaya perawatan kuda tidak murah. Setiap hari, Sukirman harus mengeluarkan uang untuk pakan dan vitamin kuda. Jika kuda sakit, biayanya bisa lebih besar lagi.
Selain kuda, delman juga harus dirawat dengan baik. Roda delman harus selalu diperiksa, bagian-bagian kayu harus dilumasi agar tidak berkarat, dan jok penumpang harus selalu bersih.Â
Delman yang bersih dan terawat akan menarik lebih banyak penumpang. Sukirman sendiri yang melakukan sebagian besar perawatan dasar pada delmannya.Â
Jika ada kerusakan yang lebih parah, ia akan membawanya ke bengkel khusus delman yang juga jumlahnya sudah tidak banyak.
Perawatan ini adalah investasi bagi para kusir. Kuda yang sehat dan delman yang terawat baik berarti mereka bisa bekerja lebih lama dan lebih efisien.Â