Kontribusi Ekonomi Nyata untuk Keluarga
Meskipun pendapatan tidak menentu, profesi kusir delman ini memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi keluarga Sukirman.Â
Dari hasil menarik delman, ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Uang dari delman digunakan untuk membeli beras, lauk pauk, membayar listrik, dan biaya sekolah anak-anaknya. Meskipun tidak banyak, tapi cukup untuk hidup sederhana.
Bagi Sukirman, pekerjaan ini adalah tulang punggung keluarganya. Ia tidak punya pekerjaan lain. Jika tidak menarik delman, ia tidak tahu harus bekerja apa.Â
Ini menunjukkan bagaimana profesi tradisional seperti kusir delman, meski terlihat kecil, memiliki dampak yang besar bagi kelangsungan hidup keluarga-keluarga di Garut. Mereka adalah bagian dari ekonomi lokal yang tidak boleh dilupakan.
Selain itu, profesi ini juga memberikan dampak tidak langsung. Misalnya, orang-orang yang berjualan pakan kuda, bengkel delman, atau penjual aksesoris kuda, semuanya juga mendapatkan penghasilan dari keberadaan delman.Â
Jadi, satu profesi ini bisa menghidupi banyak orang di sekitarnya. Ini adalah rantai ekonomi yang saling terkait dan saling membutuhkan.
Pelestarian Budaya dan Harapan ke Depan
Lebih dari sekadar mencari nafkah, para kusir delman seperti Sukirman adalah pelestari budaya. Mereka adalah penjaga salah satu warisan transportasi tradisional Indonesia.Â
Delman bukan hanya tentang roda dan kuda, tapi juga tentang sejarah, tradisi, dan kearifan lokal. Saat delman melintas di jalanan Garut, ia seolah membawa kita kembali ke masa lalu, mengingatkan kita akan cara hidup yang lebih sederhana.
Keberadaan delman juga menjadi daya tarik wisata. Wisatawan yang datang ke Garut tidak hanya mencari dodol atau pemandangan alam, tetapi juga ingin merasakan sensasi budaya lokal, dan delman adalah salah satunya. Jika delman punah, maka salah satu daya tarik unik Garut juga akan hilang.
Namun, pelestarian ini menghadapi tantangan besar. Generasi muda kurang tertarik dengan profesi ini. Peraturan lalu lintas yang semakin ketat juga kadang menjadi kendala. Kuda yang sakit atau tua juga menjadi masalah, karena biaya perawatan dan penggantian kuda sangat mahal.
Sukirman berharap, pemerintah daerah bisa memberikan perhatian lebih pada profesi kusir delman. Misalnya, dengan memberikan subsidi untuk pakan kuda, atau membantu dalam hal perawatan kuda.Â