Malam ini Kamis menjelang Jumat menjadi rutinitas sederhana namun berharga bagi saya dan istri, ditemani layar televisi sebelum beristirahat. Kebiasaan memutar saluran ke Televisi Republik Indonesia (TVRI) malam ini menghadirkan kejutan yang tak terduga.Â
Sebuah tayangan musik unik sontak membawa ingatan saya kembali ke lanskap masa kecil di kampung halaman, di mana alunan musik tagoni dengan ritme tepak khas dan gemerincing kecrek menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai perayaan.Â
Namun, suguhan Tagoni (alat musik ritmis) di TVRI kali ini tampil dengan wajah yang berbeda, sebuah perpaduan apik antara tradisi dan sentuhan modern yang memikat.
Kehadiran biola dan beragam instrumen musik lainnya berkolaborasi harmonis dengan bunyi tepak yang familiar, menciptakan sebuah aransemen yang segar dan menarik.Â
Lebih istimewa lagi, penampilan memukau dari penyanyi asal Garut, Gita KDI, dan Very Tagoni membawakan lagu-lagu religi Islami dengan interpretasi yang begitu menyentuh.Â
Pengalaman menyaksikan Tagoni dalam balutan kekinian ini di layar televisi nasional memunculkan beberapa bahasan menarik untuk diuraikan lebih lanjut.
Relevansi Tagoni di Era Digital
Relevansi Tagoni di Era Digital menjadi pertanyaan menarik mengingat arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat. Di tengah gempuran berbagai genre musik modern yang mudah diakses melalui platform digital, eksistensi musik tradisional seperti Tagoni seringkali dianggap terpinggirkan.Â
Namun, kemunculannya kembali di layar televisi, bahkan dengan sentuhan aransemen yang lebih segar, membuktikan bahwa warisan budaya ini memiliki daya tahan dan potensi untuk beradaptasi.Â
Televisi, sebagai media yang masih memiliki jangkauan luas di berbagai kalangan masyarakat, memiliki peran krusial dalam memperkenalkan kembali Tagoni kepada generasi muda yang mungkin belum mengenalnya, sekaligus memberikan nuansa nostalgia bagi generasi yang tumbuh besar dengan alunan musik tepak ini.
Peran Televisi dalam Pelestarian Budaya menjadi semakin signifikan di era digital ini. Di mana informasi dan hiburan dari berbagai belahan dunia dapat dengan mudah diakses, keberadaan program televisi yang secara aktif menampilkan dan mempromosikan seni budaya lokal menjadi benteng penting dalam menjaga identitas bangsa.Â