Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Menikmati Tagoni Kekinian, Musik Tepak yang Kembali Relevan di Era Digital Berkat Televisi

17 April 2025   23:32 Diperbarui: 17 April 2025   23:32 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Alat musik ritmis. | Image by iStockphoto/Fred_Pinheiro

Malam ini Kamis menjelang Jumat menjadi rutinitas sederhana namun berharga bagi saya dan istri, ditemani layar televisi sebelum beristirahat. Kebiasaan memutar saluran ke Televisi Republik Indonesia (TVRI) malam ini menghadirkan kejutan yang tak terduga. 

Sebuah tayangan musik unik sontak membawa ingatan saya kembali ke lanskap masa kecil di kampung halaman, di mana alunan musik tagoni dengan ritme tepak khas dan gemerincing kecrek menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai perayaan. 

Namun, suguhan Tagoni  (alat musik ritmis) di TVRI kali ini tampil dengan wajah yang berbeda, sebuah perpaduan apik antara tradisi dan sentuhan modern yang memikat.

Kehadiran biola dan beragam instrumen musik lainnya berkolaborasi harmonis dengan bunyi tepak yang familiar, menciptakan sebuah aransemen yang segar dan menarik. 

Lebih istimewa lagi, penampilan memukau dari penyanyi asal Garut, Gita KDI, dan Very Tagoni membawakan lagu-lagu religi Islami dengan interpretasi yang begitu menyentuh. 

Pengalaman menyaksikan Tagoni dalam balutan kekinian ini di layar televisi nasional memunculkan beberapa bahasan menarik untuk diuraikan lebih lanjut.

Relevansi Tagoni di Era Digital

Relevansi Tagoni di Era Digital menjadi pertanyaan menarik mengingat arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat. Di tengah gempuran berbagai genre musik modern yang mudah diakses melalui platform digital, eksistensi musik tradisional seperti Tagoni seringkali dianggap terpinggirkan. 

Namun, kemunculannya kembali di layar televisi, bahkan dengan sentuhan aransemen yang lebih segar, membuktikan bahwa warisan budaya ini memiliki daya tahan dan potensi untuk beradaptasi. 

Televisi, sebagai media yang masih memiliki jangkauan luas di berbagai kalangan masyarakat, memiliki peran krusial dalam memperkenalkan kembali Tagoni kepada generasi muda yang mungkin belum mengenalnya, sekaligus memberikan nuansa nostalgia bagi generasi yang tumbuh besar dengan alunan musik tepak ini.

Peran Televisi dalam Pelestarian Budaya menjadi semakin signifikan di era digital ini. Di mana informasi dan hiburan dari berbagai belahan dunia dapat dengan mudah diakses, keberadaan program televisi yang secara aktif menampilkan dan mempromosikan seni budaya lokal menjadi benteng penting dalam menjaga identitas bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun