Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa di keluarga besar SD Plus Al Ghifari Kota Bandung pada Senin, 14 April 2025. Usai menjalani ibadah Ramadan yang penuh berkah dan merayakan Hari Raya Idul Fitri, tradisi silaturahmi dan saling memaafkan menjadi agenda penting untuk mempererat tali persaudaraan.
Momen spesial ini diwujudkan melalui kegiatan Syawalan sekolah (silaturahmi bada Idul Fitri), sebuah acara yang melibatkan seluruh elemen pendidikan di SD Plus Al Ghifari, mulai dari para guru, siswa dari kelas 1 hingga 6, hingga kehadiran para orang tua yang turut memeriahkan suasana.
Lapangan sekolah menjadi saksi bisu berkumpulnya ratusan siswa yang dengan antusias menantikan rangkaian acara Syawalan. Para guru tampak berjajar rapi di bagian depan, siap menyambut kedatangan para murid dalam suasana yang penuh kekeluargaan.
Kepala Sekolah SD Plus Al Ghifari, Djadjang Djuniardi, S.Pd, M.Pd, tampil di hadapan seluruh peserta dengan senyum hangat. Ia menyampaikan sambutan yang penuh makna, mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh keluarga besar sekolah, serta dengan tulus memohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan yang mungkin terjadi selama interaksi dengan para siswa.
Usai sambutan dari kepala sekolah, momen yang paling dinanti pun tiba. Para siswa dengan tertib membentuk barisan panjang, satu per satu menghampiri para guru untuk bersilaturahmi. Salaman hangat, pelukan kasih, dan ucapan maaf tulus terucap dari bibir para siswa kepada guru-guru tercinta, menciptakan suasana haru dan penuh kebersamaan.
Wakil Kepala Sekolah SD Plus Al Ghifari Bidang Kerohanian, Siti Nurobiah, S.Ag, dalam penjelasannya mengenai makna kegiatan Syawalan sekolah, menyampaikan sebuah pandangan mendalam. Ia mengungkapkan bahwa acara silaturahmi bada Idul Fitri atau Halal Bi Halal ini memiliki makna yang jauh melampaui sekadar netralisasi prasangka, melainkan merupakan esensi dari optimalisasi semangat belajar siswa.
Siti Nurobiah lebih lanjut menjelaskan bahwa momen saling memaafkan ini bukan hanya tentang membersihkan diri dari kesalahan, tetapi juga tentang membangun kembali hubungan yang lebih baik dan harmonis. Dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih, siswa akan lebih fokus dan termotivasi dalam menuntut ilmu.
Pandangan senada juga disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Cecep Ali Jamal, S.Pd, S.Ag. Ia mengaitkan kegiatan Syawalan ini dengan pembentukan karakter siswa. Menurut Cecep, momen saling memaafkan mengajarkan siswa tentang pentingnya rendah hati, mengakui kesalahan, dan menghargai orang lain.
Dari sisi kesiswaan, Cecep Ali Jamal menekankan bahwa suasana kekeluargaan dan kebersamaan yang terjalin selama Syawalan akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan kondusif. Rasa saling percaya dan menghormati antara siswa dan guru akan semakin kuat, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kedisiplinan dan semangat belajar siswa.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SD Plus Al Ghifari, Meili Nurmeiliani, S.Ag, memberikan penjelasan dari sudut pandang akademis. Ia menyoroti bagaimana semangat belajar siswa dapat dioptimalkan melalui kegiatan Syawalan ini.
Meili Nurmeiliani menjelaskan bahwa setelah libur panjang Ramadan dan Idul Fitri, semangat belajar siswa mungkin sedikit menurun. Namun, melalui kegiatan Syawalan yang penuh kehangatan dan kebersamaan, energi positif dan motivasi belajar siswa akan kembali terbangun.