Syawalan atau yang lebih dikenal halal bi halal merupakan salah satu tradisi Idul Fitri yang telah dilakukan masyarakat Yogyakarta secara turun-temuru
puluhan guru MTsN 6 Bantul hadiri acara Syawalan PGRI Kapanewon Pleret yang digelar di Gedung Olah Raga (GOR) Segoroyoso
Setiap seminggu setelah lebaran, biasanya Kota Pekalongan akan memperingati tradisi bernama syawalan
Syawalan di rumah tabon bersama para praktisi seni dan sastra
Lalu lalang jalan terasa ramai ketika syawalan
Halal bihalal marak dilakukan di bulan syawal, baik oleh instansi pemerintah, swasta, lembaga pendidikan,dll.
Syawalan kumpul keluarga besar, sungkeman dan berbagi ampow. Semua bahagia dalam ikatan silaturahim.
Judul "Syawalan sebagai Wujud Ketakwaan" merupakan refleksi dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam kitab Mustadrak.
Jemparingan atau panahan tradisional yang kita kenal merupakan aktifitas syarat makna. Banyak filosofi yang terkandung. Maka perlu disuburkan.
Tradisi Syawalan di Kota Pekalongan atau dikenal dengan tradisi lopis raksasa biasanya dilakukan mayoritas masyarakat Jawa beragama muslim.
Syawalan merupakan Salah satu kearifan lokal budaya Indonesia di Pekalongan,kegiatan ini digelar pada 7 Syawal sebagai wujud Rasa syukur kepada Tuhan
Bola lampu di pohon merubah warna Tanpa merubah jiwa Warnanya sesuka hati Pemiliknya
Yuk sempurnakan Ramadhanmu dengan puasa sunah 6 hari di Bulan Syawal!
Tradisi syawalan trah di Yogyakarta yang memmersatukan keluarga
Tips sederhana usai Lebaran, pengeluaran tidak ngos ngosan
Bentuk kepasrahan mutlak tergambar dari tradisi ukuwala mahiate
MTsN 4 Bantul menggelar apel pagi pertama pada Senin (9/5) setelah libur akhir Ramadhan
Kehadiran para tamu itu, kami yakini memberikan berkah kebaikan bagi kehidupan keluarga kami.
Setelah sungkem kepada orang tua, dilanjutkan bermaaf-maafan dengan tetangga, saudaradan sesepuh serta bapak Dukuh (Kepala Kampung).
Perbedaan penetapan awal Bulan Ramadhan dan Syawal bisa diatasi dengan Konsensus Internasional tentang Mecca Mean Time (MMT)