Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menjadi Sahabat Ibadah Anak: Membimbing dan Mendukung di 10 Hari Terakhir Ramadan

19 Maret 2025   09:34 Diperbarui: 19 Maret 2025   09:34 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Kedekatan orang tua dan anak. | Unsplash.com/Cihat Hdr

Alhamdulillah, kita telah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan, fase yang penuh berkah dan ampunan. Di malam-malam istimewa ini, kita memiliki kesempatan emas untuk meraih Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sebagai orang tua, peran kita sangat penting dalam membimbing dan mendukung anak-anak agar semangat beribadah di penghujung Ramadan ini.

Mengapa Peran Orang Tua Sangat Penting?

Peran orang tua sangat penting karena mereka adalah guru pertama dan teladan utama bagi anak-anak. Anak-anak belajar melalui observasi dan imitasi, sehingga perilaku dan nilai-nilai orang tua akan sangat memengaruhi perkembangan mereka. 

Di bulan Ramadan, orang tua memiliki kesempatan emas untuk menunjukkan kepada anak-anak bagaimana menjalankan ibadah dengan khusyuk dan penuh semangat. Dengan melihat orang tua beribadah, anak-anak akan termotivasi untuk mengikuti jejak mereka dan menumbuhkan kecintaan terhadap agama.

Selain sebagai teladan, orang tua juga berperan sebagai motivator dan pendukung utama bagi anak-anak. Anak-anak, terutama yang masih kecil, mungkin merasa kesulitan untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadan, terutama di 10 hari terakhir yang intens. 

Orang tua dapat memberikan dorongan positif, menemani anak-anak beribadah, dan menciptakan suasana yang kondusif di rumah. Dengan dukungan orang tua, anak-anak akan merasa lebih termotivasi dan bersemangat untuk menjalankan ibadah dengan optimal.

Lebih dari itu, orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan anak-anak tentang makna dan keutamaan ibadah di bulan Ramadan. Anak-anak perlu memahami mengapa mereka berpuasa, mengapa mereka melaksanakan shalat tarawih, dan mengapa mereka harus berusaha meraih Lailatul Qadar. 

Orang tua dapat menjelaskan hal ini dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak, sehingga mereka dapat menghayati ibadah yang mereka lakukan dan menumbuhkan kecintaan terhadap agama. 

Dengan demikian, peran orang tua tidak hanya sebatas membimbing anak-anak dalam menjalankan ibadah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai agama yang kuat dalam diri mereka.

Bagaimana Menjadi Sahabat Ibadah Anak?

Selain menciptakan jadwal dan suasana yang kondusif, orang tua juga perlu menjadi teladan dalam beribadah. Tunjukkan kepada anak-anak bagaimana orang tua menikmati ibadah, bagaimana orang tua merasa tenang dan bahagia setelah beribadah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun