Kedua kondisi ini dapat menyebabkan anak kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Anak yang picky eating mungkin hanya mau makan beberapa jenis makanan saja, sehingga mereka tidak mendapatkan zat gizi yang lengkap dan seimbang. Sementara itu, anak yang mengalami food sensitivity harus menghindari makanan tertentu yang bisa memicu reaksi alergi atau intoleransi. Jika tidak hati-hati, mereka juga bisa kekurangan nutrisi tertentu.
Selain kekurangan nutrisi, picky eating dan food sensitivity juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Anak yang kekurangan zat besi, misalnya, bisa mengalami anemia. Anak yang tidak mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D bisa berisiko mengalami gangguan pertumbuhan tulang. Selain itu, kedua kondisi ini juga bisa menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau konstipasi.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, picky eating dan food sensitivity juga bisa memengaruhi kesehatan mental dan emosional anak. Anak yang picky eating seringkali merasa cemas atau takut saat mencoba makanan baru. Mereka juga bisa merasa bersalah atau malu jika tidak mau makan makanan yang disajikan. Sementara itu, anak yang mengalami food sensitivity mungkin merasa khawatir atau stres setiap kali makan karena takut mengalami reaksi alergi.
Di samping itu, kedua kondisi ini juga bisa berdampak pada kehidupan sosial anak. Anak yang picky eating mungkin merasa sulit untuk makan bersama teman-temannya di sekolah atau di acara keluarga. Mereka juga mungkin merasa tidak nyaman jika harus makan di luar rumah. Sementara itu, anak yang mengalami food sensitivity harus selalu berhati-hati dalam memilih makanan, sehingga mereka mungkin merasa terbatas dalam berinteraksi sosial.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengatasi picky eating dan food sensitivity pada anak. Dengan penanganan yang tepat, anak-anak dapat tumbuh kembang dengan optimal dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan.
Mengatasi Picky Eating pada Anak dengan Food Sensitivity dalam Konteks Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki peran penting dalam memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, terutama bagi mereka yang mengalami picky eating dan food sensitivity. Berikut adalah beberapa cara mengatasi masalah ini dalam konteks program MBG:
1. Modifikasi Menu MBG
Tim penyelenggara program MBG dapat mempertimbangkan untuk menyediakan menu alternatif yang lebih beragam dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak yang memiliki food sensitivity. Misalnya, jika seorang anak sensitif terhadap gluten, menu MBG dapat menyediakan pilihan makanan tanpa gluten.
2. Kerjasama dengan Orang Tua
Komunikasi yang baik antara penyelenggara program MBG dan orang tua sangat penting. Orang tua dapat memberikan informasi mengenai food sensitivity anak mereka, sehingga penyelenggara dapat menyiapkan makanan yang sesuai.