Mohon tunggu...
Jujun Junaedi 1
Jujun Junaedi 1 Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Zahir, Mahasiswi Farmasi Universitas Al Ghifari, Raih Juara 2 Lomba Puisi Internasional

10 Juli 2025   16:52 Diperbarui: 10 Juli 2025   16:52 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zahiroh Bissilmi Kafah, yang akrab disapa Zahir, mahasiswi Semester 6 Program Studi Farmasi Universitas Al Ghifari Bandung, berhasil mengharumkan nama kampusnya dan Indonesia di kancah internasional. 

Zahir meraih Juara 2 dalam Lomba Cipta Puisi Tingkat Internasional yang diselenggarakan oleh Lisapublisher pada bulan Februari lalu. Prestasi ini mendapat apresiasi tinggi dari civitas akademika Universitas Al Ghifari.

Rektor Universitas Al Ghifari, melalui Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Nuhrodin, S.Ag, M.M.Pd., menyampaikan rasa syukur, bangga, dan selamat atas pencapaian Zahir. 

Pengumuman ini disampaikan pada Kamis (10/7/2025) di lingkungan kampus. Keberhasilan Zahir dianggap sebagai bukti nyata potensi mahasiswa Universitas Al Ghifari di bidang non-akademik.

Perjalanan Tak Terduga Menuju Kemenangan

Perjalanan Zahir dalam lomba ini bukanlah tanpa keraguan. Semuanya berawal empat bulan lalu, ketika ia menerima surel undangan untuk ikut serta dalam Lomba Cipta Puisi Tingkat Internasional Indonesia-Malaysia yang diselenggarakan oleh Lisapublisher dari Mataram. 

Awalnya, Zahir mengaku ragu dan beberapa kali mengabaikan undangan tersebut. "Apakah saya cukup pantas?", "Apa saya bisa bersaing di level internasional?" adalah pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya.

Namun, keinginan untuk mencoba akhirnya mengalahkan rasa takut. Pada bulan Maret, Zahir memutuskan untuk menerima tantangan tersebut dan mulai menyusun puisi dengan sepenuh hati. 

Ia ingin karyanya memiliki kedalaman makna, tidak hanya sekadar indah secara bahasa. Ia berusaha menyampaikan sesuatu yang kuat secara emosional dan visual.

Dari proses tersebut, lahirlah puisi berjudul "Swastamita Serendipiti". Zahir menjelaskan bahwa puisi ini ditulis dari pengalaman pribadinya, refleksi sosial, dan merupakan curahan isi hatinya. 

Ia ingin menyampaikan pesan bahwa luka bisa menjadi cahaya jika seseorang berani untuk bangkit, serta bagaimana hidup mengajarkan untuk kembali berdiri meski telah jatuh berkali-kali. Puisi ini ditulis dengan kejujuran, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa kata-katanya terasa hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun