Mohon tunggu...
Juan Wody
Juan Wody Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Sedang menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta, jurusan Bisnis Digital. Selain mempelajari seluk beluk bisnis berbasis teknologi, saya juga aktif mengamati dinamika pasar otomotif, transportasi umum, dan perencanaan kota sebagai bagian dari pemahaman terhadap perubahan ekonomi modern.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Studi Kelayakan Bisnis: Warteg Kharisma Bahari Group

4 Mei 2025   19:23 Diperbarui: 4 Mei 2025   19:23 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Warteg Kharisma Bahari Group merupakan bisnis yang bergerak di bidang kuliner. Mengusung tema Warteg (Warung Tegal) yang tradisional namun dengan sentuhan modern seperti pembayaran melalui QRIS serta opsi untuk memesan secara online melalui GoFood atau GrabFood. Asal usul didirikannya bisnis ini dimulai pada tahun 1996. Sayudi sebagai pemilik warteg kharisma bahari dan warteg kharisma bahari group mulai membangun warteg pertama di jakarta selatan dengan nama MM (modal mertua). Nama itu muncul karena ia membuka warteg dengan modal pinjaman mertuanya.Mertua Yudi meminjamkan sertifikat rumah untuk jaminan mengambil pinjaman di bank. Awalnya, wartegnya hanya berdiri di bangunan semi permanen yang dibuat oleh pemerintah daerah pada waktu itu. Setelah punya modal, ia kemudian menyewa tempat lalu membuka wartegnya.

Awalnya, wartegnya hanya berdiri di bangunan semi permanen yang disediakan oleh pemerintah daerah waktu itu. Setelah memiliki modal, Sayudi mulai menyewa tempat untuk membuka wartegnya. Ide membuka kemitraan Kharisma Bahari Group muncul secara tidak sengaja. Pada awalnya, rumah makan ini memiliki tiga cabang yang dimana, dua diantaranya dikelola oleh karyawan. Karena pengelolaannya semakin berantakan dan merugi, Sayudi berinisiatif mengajak teman atau keluarga yang ingin membuka warteg tanpa modal dengan pembagian hasil 50-50.

Penelitian ini membahas kelayakan bisnis franchise WKB yang telah sukses memperluas jaringan hingga sekitar 1.200 gerai di seluruh Indonesia. Dengan menganalisis tujuh aspek utama --- yaitu aspek hukum, teknis, pasar, finansial, manajemen, sosial-ekonomi, dan lingkungan --- hasil studi menunjukkan bahwa WKB menawarkan peluang usaha yang menarik dengan modal investasi sekitar Rp 160--200 juta, serta estimasi pengembalian modal dalam jangka 1--2 tahun. Namun, calon pemilik usaha harus mempertimbangkan betul faktor lokasi, yang menjadi penentu utama keberhasilan outlet, serta mempersiapkan strategi untuk menghadapi kompetisi dan dinamika perubahan perilaku konsumen.

Studi Pustaka

Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan sebuah evaluasi menyeluruh yang menilai apakah sebuah ide atau rencana usaha layak dijalankan, sekaligus memberikan landasan yang kokoh bagi proses pengambilan keputusan dan penyusunan strategi bisnis ke depan.

Aspek Yuridis

Aspek yuridis mencakup kajian hukum terhadap rencana pendirian dan operasional suatu proyek bisnis, memastikan bahwa semua kegiatan usaha yang akan dijalankan telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di wilayah terkait.

Aspek Teknis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun