Mohon tunggu...
Joyce Ruth Sianipar
Joyce Ruth Sianipar Mohon Tunggu... profesional -

monsters are real and ghosts are real too.. they live inside us, and sometimes they win.-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Angin

24 April 2013   08:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:42 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kupinjam  sekotak mimpi yang patah

mengambil beberapa,

tak ada yang bisa menutup  lubang dalam hatiku,

jadi kuselipkan beberapa hanya untuk hilangkan dari pandangan

dan dengan putus asa, ku biarkan sisanya tetap terbuka....





Kaki membawaku ke mana ku kan tertidur malam ini,

Disana aku duduk dan bersandar ke dinding,

bunyi hujan kurangkai jadi simfoni

mengalun di ruang konser yang terbengkalai,

Angin berhembus memanggil namamu

Atau mungkin hanya itulah yang ingin kudengar saat ini..

Bayanganmu muncul dan menipu ku, membuatku percaya...

bisa melihatmu  berdiri di sana.

Berdiri di sudut ruang,

hanya di sisi paling ujung dari penglihatanku,

tersenyum dan bertanya di manaku selama ini,

Tuhan tahu, aku akan memberitahumu  jika ku tahu,

Tapi kenangan ini sudah rusak...

Itu, dan segala sesuatu yang  pernah membuatku merasa utuh,

bencana  yang lengkap,

kehancuran yang sempurna....

tubuh  tanpa jiwa,

kadang berharap ku tak pernah menemukanmu,

saat mencari apa yang  kuinginkan dulu...

ada kerinduan untuk kembali padamu  satu kali lagi,

untuk menebus kesalahanku,

Lalu angin tampaknya memanggil namamu lagi,

Atau mungkin hanya itu saja yang ingin kudengar saat ini..

Kembali bayangan itu muncul dan menipu ku,

membuatku percaya...

bisa melihatmu  berdiri di sana.





Aku kan terus berjalan terhuyung ke depan,

karena ku  jatuh ke belakang sekali lagi,

dan kucoba hilangkan mu dari diriku lagi cintaku,

walau hatiku kan terus mencarimu,

entahlah.....

Ku dengar angin berbisik namamu lagi,

sangat lembut...

------------------------------------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun