2. Permintaan Software Lokal Meningkat
Dengan banyaknya pembatasan teknologi lintas negara, perusahaan lokal dan BUMN mulai melirik solusi software buatan dalam negeri. Waktunya startup IT lokal naik panggung!
3. Stimulus Teknologi dari China dan AS
Kedua negara justru meningkatkan anggaran R&D untuk mengejar swasembada teknologi. Ini memicu inovasi, penciptaan produk baru, dan bahkan peluang kerja sama lintas negara.
4. Pergeseran ke Digital
Pandemi + perang dagang = lonjakan transformasi digital. Cloud computing, keamanan siber, aplikasi berbasis AI jadi kebutuhan utama --- dan perusahaan Indonesia bisa ikut main di dalamnya.
Strategi Indonesia: Jangan Sampai Ketinggalan Kereta
Untuk bisa memanfaatkan momen ini, Indonesia perlu:
Mengembangkan ekosistem startup IT (lewat insentif, pendidikan, dan regulasi ramah teknologi).
Menyediakan SDM digital berkualitas tinggi (coding, UI/UX, keamanan siber).
Menarik investasi asing ke sektor data center, AI, dan IoT.
Mendorong digitalisasi UMKM agar bisa naik kelas.
Penutup: Dari Krisis, Lahir Kesempatan
Perang dagang China--AS jelas bukan kabar baik. Tapi, kalau kita bisa membaca arah angin, ini justru bisa jadi batu loncatan besar bagi sektor teknologi nasional. Indonesia punya SDM muda, kreativitas tinggi, dan pasar digital yang luas --- tinggal bagaimana kita mengelolanya.