Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

2 Negara Terbaik dalam Penanganan Covid-19 di Asia Tenggara

26 Juni 2020   23:27 Diperbarui: 27 Juni 2020   00:18 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worldometers hari ini (26/06/2020) kembali melaporkan 44.391 kasus baru covid-19 dari berbagai negara di dunia. Saat ini, telah tercatat 9.747.721 kasus dengan angka kematian mencapai 492.552 dari 215 negara.

Meskipun sejumlah negara terus melaporkan kasus baru, namun ada beberapa negara di kawasan asia tenggara yang tampaknya cukup berhasil dalam menangani pandemi covid-19 yang terjadi.

Vietnam adalah salah satu negara yang terbukti cukup baik. Meskipun ada 353 kasus warganya yang terinfeksi virus corona hingga hari ini, namun Vietnam mencatat 0 % angka kematian dari warganya yang tertular covid-19. Saat ini tidak lebih dari 23 kasus aktif yang ditangani di seluruh negeri itu.

Selain Vietnam, dua negara tetangga terdekatnya juga terlihat sangat baik dalam menangani pandemi covid-19. Kedua negara itu adalah Laos dan Kamboja.

Artikel ini akan mengulas bagaimana kondisi terbaru pendemi c0vid-19 yang terjadi di Laos dan Kamboja, dan bagaimana kedua negara ini dapat dikatakan sebagai dua negara terbaik dalam penanganan virus corona di kawasan asia tenggara.


Laos adalah negara terbaik di kawasan Asia Tenggara dalam penanganan pandemi covid-19. Dari data yang dihimpun Worldometers hingga hari ini (26/06/2020), hanya ada 19 kasus warga negara Laos yang terinfeksi virus corona. Dan dari 19 kasus tersebut, seluruhnya dinyatakan sembuh, nol angka kematian.

Laporan pertama warga negara Laos yang tercatat terinfeksi virus corona terjadi pada tanggal 24 Maret 2020 dengan jumlah 2 orang positif covid-19. Kedua orang ini masing-masing bekerja sebagai staf hotel dan tour guide di Vientiane.

Jumlah kasus terbanyak yang dilaporkan Laos terjadi pada tanggal 26 Maret 2020. Sejumlah 3 warga dari kota Luang Prabang dan distrik Sikhottabong terkonfirmasi positif virus corona. Dua dari kasus baru ini dilaporkan sebagai supir van dari industri transportasi pariwisata di kota Luang Prabang.

Terakhir kali Laos melaporkan kasus baru warganya yang terinfeksi virus corona yaitu pada tanggal 12 April 2020. Seorang pelajar berusisa 21 tahun dari Distrik Sisattanak Vientiane dikonfirmasi sebagai kasus ke-19 dari 19 kasus positif covid-19 di Laos.

Setelah laporan kasus terakhir tersebut hingga hari ini, tidak ada lagi warga Laos yang dikonfirmasi terinfeksi positif virus corona.

Menarik untuk diamati, bagaimana Laos berhasil menangani pandemi covid-19 yang melanda dengan sangat baik?

Straitstimes.com (30/03/2020) menuliskan Laos memberlakukan Lock Down untuk mencegah penyebaran virus corona setelah mencatat 8 warganya yang terinfeksi. Pemerintah Laos menutup semua pos pemeriksaan internasional untuk menghentikan penumpang keluar dan memasuki Laos. Hanya pengangkutan barang yang tetap diizinkan untuk tetap menjalankan roda perekonomian dari transportasi.

Orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk ekspatriat di Laos, tidak diizinkan keluar dari rumah mereka untuk tujuan yang tidak penting. Pegawai negeri sipil diharuskan bekerja dari rumah mulai dari laporan kasus ke-17 warga Laos yang dinyatakan positif virus corona.

Seluruh warga dilarang bepergian ke daerah lain atau daerah berisiko di mana infeksi dilaporkan. Izin perjalanan hanya diberikan untuk pengangkutan barang atau kunjungan ke rumah sakit.

Pemerintah juga melarang acara apa pun yang melibatkan lebih dari 10 orang untuk menghindari pertemuan massal. Sejumlah tindakan preventif ini dilakukan karena mempertimbangkan kekhawatiran wabah di Laos meningkat setelah ribuan pekerja kembali dari negara-negara tetangga, terutama Thailand.

Pemerintah Laos secara tegas memperingatkan para distributor dan pedagang untuk tidak menyimpan barang dan menaikkan harga secara tidak masuk akal, terutama makanan dan peralatan medis. Pemerintah juga memperingatkan warganya yang menyebarkan berita hoax yang memicu rasa takut atau panik akan menghadapi tindakan hukuman.

Hingga kini, Laos telah melakukan test terhadap 14.161 kasus yang diduga covid-19 dari total populasi warganya sejumlah 7.273.630.

Kamboja adalah negara tetangga Laos yang juga cukup baik dalam penanganan pandemi covid-19. Negara dengan jumlah populasi 16.714.817 jiwa ini secara geografis terletak persis di selatan Laos dan Thailand.

Meski bertetangga dengan Thailand, negara dengan jumlah positif covid-19 yang cukup besar, namun Kamboja nyatanya cukup baik dalam penanganan pandemi covid-19 hingga kini.

Data yang dihimpun dari Worldometers per 26 juni 2020 hari ini, ada 130 kasus positif virus corona di Kamboja, dengan tingkat kematian 0 %. Hingga hari ini, 127 orang telah dinyatakan sembuh dan 3 orang lagi dalam perawatan medis.

Kasus pertama warga Kamboja yang dilaporkan positif virus corona terjadi pada tanggal 7 maret 2020.  Sedangkan kasus tertinggi yang dilaporkan terjadi pada tanggal 22 maret dengan 31 kasus baru orang yang terinfeksi virus corona.

Selama kurun waktu 38 hari dari 13 April hingga 20 Mei 2020, Kamboja sempat tidak lagi melaporkan penambahan kasus baru positif covid-19. Pada tanggal 21 Mei kembali dilaporkan 1 kasus baru, dan terakhir tanggal 23 juni lalu juga dilaporkan 1 kasus baru warga Kamboja yang positif virus corona.

Bagaimana penanganan pandemi covid-19 di Kamboja?

Sejak 14 Maret 2020 dimana Kamboja telah melaporkan 7 kasus warganya yang terinfeksi virus corona, Pemerintah Kamboja segera memerintahkan sekolah-sekolah negeri dan swasta di Phnom Penh dan Kota Siem Reap untuk tutup sebagai tanggapan atas meningkatnya jumlah kasus virus corona.

Kementerian Pendidikan Kamboja memerintahkan lembaga pendidikan negeri dan swasta, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah, di Phnom Penh dan Kota Siem Reap untuk memulai liburan awal musim panas, 20 hari lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti dilaporkan Kambojaness.com.

Berselang 2 hari setelahnya, Kementerian Pendidikan kembali mengumumkan penutupan semua lembaga pendidikan negeri dan swasta di seluruh negeri. Gerak cepat pemerintah Kamboja ini dilakukan dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan terhadap pandemi global. Hal ini dilakukan tidak sampai dua bulan setelah kasus pertama yang dilaporkan di negara itu.

Selanjutnya freshnewsasia.com (19/03/2020) menuliskan upaya lanjutan setelah penutupan seluruh sekolah di Kamboja. Kementerian Luar Negeri Kamboja mengumumkan penangguhan sementara semua penyeberangan perbatasan dengan Vietnam sesuai surat kementerian tertanggal 18 Maret 2020 yang ditujukan kepada Kedutaan Besar Vietnam di Kamboja.

Arus keluar masuk warga negara Vietnam ke Kamboja dan warga negara Kamboja ke Vietnam melalui darat, jalur air dan udara ditutup. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah ketidaknyamanan persyaratan karantina untuk warga negara Vietnam dan Kamboja yang diberlakukan oleh pemerintah.

Upaya selanjutnya yang dilakukan Pemerintah Kamboja adalah mengumumkan larangan perjalanan satu minggu di negara itu mulai 9 April 2020 menyusul total warga yang terinfeksi telah mencapai 119 kasus. Tindakan pencegahan ini dilakukan untuk semua perjalanan antar provinsi, dan bahkan antar distrik.

Voacambodia.com (9/4/2020) melaporkan larangan perjalanan diberlakukan untuk setiap perjalanan antara Phnom Penh dan 24 provinsi yang ada. Meskipun pergerakan di dalam ibukota diizinkan, namun bepergian antara provinsi, termasuk antar kabupaten telah dilarang.

Semua kendaraan dilarang bepergian di antara daerah, kecuali yang membawa pejabat pemerintah dan yang digunakan untuk layanan penting, seperti truk barang, kendaraan medis, dan layanan sanitasi. Kendaraan transportasi untuk pekerja garmen yang harus bekerja, akan diizinkan untuk mengangkut pekerja ke dan dari tempat kerja, selama mereka terdaftar atau memiliki surat persetujuan dari Departemen Tenaga Kerja atau departemen provinsi.

Pemerintah Kamboja juga telah mengumumkan untuk melarang masuknya orang asing dari Italia, Jerman, Spanyol, Prancis, dan Amerika Serikat selama 30 hari untuk mencegah Covid-19, efektif sejak 17 Maret 2020. Dan selanjutnya menyusul larangan entri orang Iran selama 30 Hari untuk mencegah Covid-19, efektif mulai 18 Maret 2020.

Semua pertemuan keagamaan juga diperintahkan untuk segera dihentikan untuk memerangi Covid-19 sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Agama tertanggal 17 Maret 2020, seperti laporan cne.wtf.

Keputusan itu dibuat setelah Kamboja melihat peningkatan 100% kasus Covid-19 dalam satu hari, dari 12 menjadi 24 kasus terkonfirmasi. Penutupan rumah ibadah ini dilakukan setelah semua sekolah, KTV, bioskop dan museum ditutup.

Berkaca dari kedua negara ini, dan juga bagaimana ketangguhan Vietnam dapat mempertahankan zero death, sesungguhnya bukanlah tidak mungkin Indonesia juga segera bangkit untuk melawan pandemi yang terjadi.

Pemerintah Indonesia perlu terus belajar dari negara lain bagaimana terus meningkatkan upaya penanganan dan penyebaran virus corona yang terjadi, termasuk dari 2 negara di atas yaitu Laos dan Kamboja.

Selain itu, dukungan warga mutlak diperlukan terhadap semua upaya yang telah diprogramkan pemerintah. Kepatuhan dan kedisplinan seluruh warga harus terus ditingkatkan agar Indonesia benar-benar akhirnya terbebas dari pandemi covid-19 yang terus melanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun