Dalam hati, Bubu berjanji akan berubah menjadi baik. Dia tidak ingin sakit hanya karena tidur larut malam. Dia tidak ingin membuat ibunya sedih. Dan yang pasti, dia tidak ingin merasakan sakit. Sakit itu sangat tidak enak. Perut mual, kepala pusing. Lapar tapi tidak enak makan.
***
Setelah Bubu tidur sebentar, dia bangun dan diajak pulang oleh ibunya. Dengan sabar ibu mendampingi Bubu saat terbang, agar Bubu tidak jatuh lagi. Sesampai di rumah, Bubu masuk kamar. Dia ingin istirahat, biar lekas sembuh. Dia ingin ikut berburu bersama ibu dan teman-temannya.
"Pokoknya aku harus cepat sembuh," ucapnya pelan.
Di saat bersamaan Ibu Bubu masuk kamar Bubu dan membawakan bubur hangat untuknya.Â
"Ini dimakan, Bubu. Biar kamu nggak lemes dan cepet sembuh."
Bubu menerima bubur itu, meski setiap kali dimasakkan bubur, pasti dia tidak mau makan. Dia merasa kalau bubur itu rasanya tidak enak. Bentuknya membuatnya geli, seperti lumpur di sawah.
Tapi karena dia ingin tenaganya pulih dan lekas sehat, bubur itu diterima dan dimakan. Meski rasanya tetap hambar di mulutnya. Maklum karena sakit, jadi apapun yang dimakan pasti terasa aneh.
***
Sejak kejadian jatuh saat berburu dan sakit, Bubu mulai tidur teratur. Dia mengurangi begadang, biar istirahatnya bisa cukup.Â
"Aku akan mencoba ide dari Rurung. Aku akan temui Bu Tutu untuk belajar bercerita. Daripada aku begadang dan teman-teman nggak paham ceritaku," ucapnya mantap, berjanji pada dirinya sendiri.