Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pak Priyo, Guru Baru Kita

12 Agustus 2020   15:24 Diperbarui: 12 Agustus 2020   16:07 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: sukita.info

Aku belum paham dengan cerita ibu. Guru memukul dan menjewer kok dibilang tidak galak. 

"Sehabis itu, siswa yang nakal pasti jera. Kapok nakal."

"Terus?"

"Ya pak guru atau Bu guru ramah lagi." 

Itulah cerita ibu tentang gurunya saat masih kecil. Lalu ibu menasehatiku agar tidak menganggap kalau pak Priyo itu galak hanya karena mendengar cerita siswa kelas lain.

***

Sudah hampir sebulan kita di kelas yang baru ya, teman-teman. Tetapi kita belum diajar oleh pak Priyo di dalam kelas.

Meski begitu, selama kita belajar di rumah, pak Priyo sering mengingatkan kita untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Pak Priyo sabar menunggu laporan tugas kita.

Aku pernah terlambat mengumpulkan tugas. Rasanya aku mau nangis. Aku takut kalau pak Priyo marah. Akhirnya ibu yang mengirimkan tugas itu. Ibulah yang menjelaskan kenapa aku terlambat mengumpulkan tugas.

Ibuku 'kan kerja seperti dulu. Tidak Work from home. Bapak juga. Bapak malah sejak dulu, saat virus Corona baru saja terjangkit di Indonesia, jarang sekali WFH. 

Oh iya. Akibat WFH itu bapak pernah dirapid Test. Gara-gara teman kerjanya reaktif. Aku sedih. Tetapi ibu selalu mengajakku lebih rajin shalat dan berdoa, semoga bapak, ibu dan aku sehat terus. Alhamdulillah doa kami terkabul. Aku bahagia sekali ketika ibu bercerita kalau bapak tidak reaktif hasil Rapid Test-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun