Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Semut-semut yang Rajin

15 Desember 2019   10:48 Diperbarui: 15 Desember 2019   11:01 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: ajwatour.co.id

Semut- semut tak terlihat lagi wira- wiri mencari dan membawa makanan ke lumbung. Mereka menikmati musim hujan di dalam rumah mereka. Jika lapar, mereka tinggal mengambil makan di lumbung.

Mereka tak khawatir kekurangan makan. Makanan cukup untuk persediaan selama musim hujan. Tak ada ketakutan juga akan terbawa arus air. Di sekitar rumah mereka tak ada sampah yang bisa mengakibatkan banjir. Setiap hari sampah dibuang atau dikubur dalam tanah. 

Para semut sangat bersyukur, raja mereka sangat bijaksana. Raja mengajak para semut untuk berjaga- jaga agar tak mendapat celaka selama musim hujan.

Usaha keras selama musim kemarau benar- benar melelahkan tetapi terasa nikmat dirasakan ketika musim hujan. Tak seperti yang dirasakan monyet.

Monyet selama musim kemarau hanya bersantai. Namun ketika musim hujan tiba, sering kelaparan. Dia kesulitan mengambil pisang yang matang karena hujan deras dan batang pohon pisang sangat licin.

Tak jarang monyet itu terpeleset dan jatuh. Dia merasa kesakitan. Terkadang petir menyambar- nyambar, membuat hatinya ciut untuk keluar dari rumahnya dan mencari makan.

Monyet lebih sering merasakan lapar di saat musim hujan. Dia sangat menyesal. Padahal semut- semut sering mengingatkannya untuk mengumpulkan makanan persediaan. 

"Kamu kumpulkan pisang yang tua, monyet. Bawa ke rumah biar matang di rumah. Buat jaga- jaga kalau musim hujan..." begitu nasehat Raja Semut saat itu. Namun itu tak dipedulikan monyet.

Kini monyet merasakan susah sendiri. Tubuhnya tak sekuat dulu. Dia mudah sakit karena kurang makan. Ketika hujan reda, monyet menemukan pohon pisang roboh dan buahnya rusak. Akhirnya monyet hanya mengambil sedikit pisang yang masih layak dimakan.

"Aku berjanji, kalau musim kemarau tiba, aku takkan malas lagi. Tak akan sombong lagi. Aku akan meniru semut- semut yang rajin itu..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun