Monyet itu terbahak- bahak.
"Bukan takut terpeleset dan petir. Tapi karena jaga diri. Kalau jalan licin bisa berbahaya. Apalagi kalau aliran air deras, kami bisa terbawa arus..."
"Hahahha... iya. Aku lupa kalau kalian itu hewan kecil dan lemah. Mudah terbawa arus. Tak sepertiku. Aku kuat dan bisa bergelantungan di pohon..."
Semut- semut kesal mendengar ucapan monyet itu. Ingin mereka menggigit monyet itu. Tapi Raja Semut mengingatkan untuk sabar.
"Aku ingin memberi pelajaran pada monyet jelek itu!" seru semut yang temperamen.
" Sudahlah. Tak usah didengarkan monyet itu..."
"Tapi dia menghina kita, Raja..."
Raja memberi kode untuk melanjutkan perjalanan lagi. Lagi- lagi monyet tertawa melihat semut temperamen dinasehati Raja semut.
"Hahah...kalian lucuuuu. Lagian kalau ada petir, kan bisa berteduh di bawah pohon. Kalian itu bodoh!"
**
Musim hujan mulai tiba. Awan hitam bergantung di langit. Birunya langit tak terlihat. Burung- burung beterbangan seakan memanggil hujan dengan perasaan bahagia. Burung- burung itu memberitahu penghuni bumi, bahwa musim kemarau segera berlalu.